BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 02 Juli 2015

Janji Manis Margriet Sebelum Membunuh Engeline

VIVA.co.id - Ayah kandung Engeline, Achmad Rosidik, menyatakan niatnya untuk bertemu dan berbicara hati ke hati dengan pembunuh anaknya, Margriet Magawe.

Achmad Rosidik sangat ingin berjumpa wanita yang pernah merawat anak kandungnya itu hanya untuk menanyakan satu hal, yang baginya masih mengganjal di hati di pikiran.

"Pertanyaan saya sama Bu Margriet, kenapa setega itu. Padahal dulu dia berjanji merawat anak saya dengan baik," kata Achmad Rosidik, Rabu 1 Juli 2015.

Achmad menceritakan, ia dan istrinya Hamidah, rela menyerahkan Engeline untuk diadopsi Margriet karena saat itu Margriet terlihat sangat baik dan berjanji akan merawat dan menjaga Engeline.
"Kok sekarang dibunuh dengan keji seperti itu," kata Achmad.

Achmad hanya berharap, pembunuh putri kecilnya itu dapat dihukum sesuai dengan perbuatan keji yang telah dilakukannya.

Achmad juga menyatakan sangat berterima kasih kepada kepolisian Bali karena sudah berjuang membongkar dalang di balik kematian Engeline.

"Saya apresiasi sekali dengan Kapolda sudah bekerja keras mengungkap kasus ini," kata Achmad.

Engeline Dikubur Hidup-hidup
Fakta demi fakta satu persatu terungkap pasca ditemukannya Engeline dalam kondisi tak bernyawa di dalam lubang di belakang rumah orang tua angkatnya, Margriet di Jalan Sedap Malam Denpasar, Bali.

Salah satu fakta mengerikan yang terungkap ialah dugaan bahwa Agus mengubur Engeline dalam kondisi masih bernyawa di dalam lubang berkedalaman setengah meter itu.

Kepala Forensik RUSP Sanglah Denpasar Dudut Rustiadi menyampaikan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan bagian dalam dan luar jasad Engeline. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bukti yang menimbulkan dugaan bahwa gadis kecil itu memang masih hidup saat dikubur oleh pelaku.

"Dari pemeriksaan memang ditemukan bekas lilitan tali plastik di leher, tapi jeratan itu tidak berakibat fatal dan tidak menggangu pernafasan karena hanya bersifat di luar saja. Analisa kami, korban masih hidup saat tali menjerat leher dan tubuh korban dikuburkan," kata Dudut saat berbincang dengan tvOne, Kamis, 11 Juni 2015.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan tim forensik, Engeline diperkirakan sudah lebih dari tiga minggu dikubur di dalam lubang di dekat kandang ayam. Hal itu dibuktikan dengan tanda pembusukan saat jasad menjalani pemeriksaan.

"Itu terlihat dari sudah terjadinya perubahan struktur sel dari jenazah normal menjadi lemak jenuh," Dudut menambahkan.

Engeline ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah lebih dari tiga pekan dinyatakan hilang misterius saat bermain di halaman rumah orang tuanya.

Polresta Denpasar akhirnya menetapkan seorang tersangka atas nama Agus yang tak lain adalah mantan pembantu dan juga mantan penjaga rumah orang tua angkat Engeline. (ase)

Tidak ada komentar: