BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 22 Juli 2015

Irjen Anton: Waspadai Upaya Pecah Belah Bangsa Indonesia

Laporan: Hendry Ginting
RMOL. Masyarakat Indonesia diminta menunjukkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia telah mampu bersikap dewasa, beragama dan menjunjung tinggi sikap toleransi antarumat.

"Dengan kejadian di Tolikara ini justru seharusnya menunjukkan kepada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia merupakan sebuah bangsa yang telah mampu bersikap dewasa. Bangsa beragama dan memiliki toleransi yang tinggi antar umat beragama dan bukan bangsa yang mengedepankan balas dendam," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian ketika dihubungi, Selasa (21/7).

Tak itu saja, dia meminta kepada masyarakat Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia kalau bangsa ini bukan bangsa yang mudah terprovokasi, diadudoma dan dipecah-belah. Hal itu sesuai dengan konsep negara kesatuan republik Indonesia.

"Suasana permusuhan, perselisihan, perseteruan dan pecah belah inilah yang diinginkan pihak asing dan kelompok-kelompok tertentu agar negara kita lemah," tambahnya menanggapi kerusuhan di Tolikara, Papua.

Menurut Anton lagi, peristiwa Tolikara kemarin harus bisa dijadikan sarana untuk lebih meningkatkan kewaspadaan baik sebagai individu maupun sebagai bangsa.

"Sekaligus ini harus dijadikan sarana introspeksi,meningkatkan soliditas, meningkatkan rasa toleransi serta lebih mengokoh rasa persatuan dan sesatuan seluruh elemen bangsa di negara kita tanpa ada lagi sekat mayoritas dan minoritas," demikian Anton.[wid]

Tidak ada komentar: