M Rizki Maulana - detikNews
Jakarta - Permintaan Hakim Agung Gayus Lumbuun agar
keuangan Mahkamah Agung (MA) lebih transparan mendapat dukungan. Salah
satu alasan dukungan tersebut adalah karena MA menggunakan anggaran APBN
sehingga harus jelas aturan penggunaannya.
"Sebuah lembaga
peradilan itu yang boleh tertutup hanyalah mengenai pertimbangan hakim
sebelum pembacaan vonis. Untuk yang lainnya boleh saja terbuka, apalagi
untuk masalah anggaran yang dibiayai oleh pajak rakyat," terang peneliti
dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Hifdzil Alim, kepada
detikcom, Jumat (26/10/2012).
Menurut Hifdzil sudah seharusnya
bagi seluruh lembaga-lembaga negara yang dibiayai oleh APBN
mengedepankan asas transparansi. Dia menambahkan apabila MA menolak
untuk transparan dalam penggunaan anggaran malah akan mengundang
kecurigaan bahwa anggaran tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.
"Kalau memang tidak mau transparan, boleh jadi penggunaannya
keliru dan tidak sesuai, boleh jadi ada uang yang di pos-pos tertentu
penggunaan tidak sesuai dengan apa yang tertulis. Ini kan menjadi
masalah tersendiri," ucapnya.
Sementara anggota Komisi III DPR,
Martin Hutabarat juga mendukung adanya transparansi di MA. Menurutnya
seharusnya MA menjadi contoh bagi lembaga penegak hukum lain, sehingga
seharusnya transparansi anggaran memang sudah harus dilakukan.
"Sudah
selayaknya memang institusi yang dibiayai oleh negara atau APBN harus
transparan dan diaudit keuangannya. Rakyat sebenarnya lebih menunggu
putusan-putusan MA di tingkat kasasi yang betul-betul pro pada keadilan
dan berani memutus mata rantai mafia hukum," tegas Martin.
Seperti
diketahui, Gayus berbicara blak-blakan jika hakim agung di MA menjadi
warga kelas dua. Adapun warga kelas satu adalah PNS/birokrat MA. Oleh
karenanya, Gayus meminta auditor eksternal untuk menghitung dan menilai
pengunaan anggaran MA.
"Kesan di MA yaitu para hakim agung adalah
penghuni kelas dua di bawah PNS-PNS eselon I dan eselon II. Bahkan staf
biasa memegang peran penting administrasi dan keuangan di MA," kata
Gayus saat dikonfirmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar