Andi Saputra - detikNews
Jakarta
Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, Puji Wijayanto tertangkap tangan
tengah pesta narkoba dengan teman dan pemandu karaoke. Alhasil hal ini
membuat para hakim gerah dan ikut merasa tercoreng. Oleh karenanya, PN
Depok menggelar tes urine untuk membuktikan hakim di Depok bersih dari
narkoba.
"Pelaksanannya dilakukan sore ini, selepas jam kantor,"
kata salah seorang hakim PN Depok, Djauhar Setyadi saat berbincang
dengan detikcom, Senin (22/10/2012).
Inisiatif tes urine ini
diaspirasikan oleh para hakim dan diamini oleh Ketua PN Depok, Prim
Haryadi. Hal ini menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang menginginkan
hakim bersih.
"Kalau mencermati fenomena yang berkembang, kita
merasa tidak nyaman. Di dalam masyarakat timbul keragu-raguan dan
pertanyaan jangan-jangan hakim tidak bersih. Nah, apa yang kita rasakan
kami aspirasikan ke Ketua PN dan langsung diambilalih pimpinan aspirasi
itu," beber Djauhar.
Tes urine ini dilaksanakan atas kerjasama
Polres Depok dan Dinas Kesehatan Depok. Rencananya tes urine ini akan
diikuti oleh 13 hakim di PN tersebut dengan hasil akhir bisa diketahui
oleh masyarakat luas. Ketua PN yang tengah berada di Pusdiklat MA, Bogor
juga akan mengikuti tes urine.
"Tujuan tes ini untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kami merasa kena getahnya atas ulah Puji," beber Djauhar.
Tes
urine ini sebelumnya didesak untuk dilaksanakan oleh berbagai pihak.
Namun Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali merasa belum relevan. Meski
demikian, Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam Anshari Saleh mnyambut
baik tes urine ini. Malah dia mengajak seluruh PN di Indonesia
melaksanakan hal yang sama seperti yang dilakuan PN Depok.
"Itu
langkah yang baik membuktikan para hakim tak ingin terkontaminasi
hakim-hakim bermasalah. Sebaiknya PN-PN lain mengikui langkah PN Depok
tersebut," imbau Imam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar