Andi Saputra - detikNews
JakartaPengusiran terhadap Hakim Agung Prof Gayus
Lumbuun oleh pimpinan Mahkamah Agung (MA) tidak membuat para korps Cakra
gentar. Malah, ratusan hakim dan hakim tinggi ikut terusik dengan sikap
Sekretaris MA Nurhadi dan Ketua Muda MA Bidang Pidana Khusus, Djoko
Sarwoko.
Tidak hanya itu, para 'wakil Tuhan' ini berdiri satu
barisan untuk menuntut transparansi keuangan di lembaga peradilan
tertinggi tersebut.
"Saya hakim X dari pengadilan Y mendukung
Prof Gayus Lumbuun untuk audit keuangan MA dan transparansi keuangan
pada badan peradilan di bawahnya untuk mewujudkan peradilan yang lebih
baik, " demikian SMSS dukungan seperti yang juga detikcom terima, Senin
(29/12/2012).
Pesan berantai ini mengalir deras di antara ratusan
hakim. Tidak sedikit yang langsung dikirimkan ke Gayus. Hal ini
dibenarkan oleh mantan anggota DPR tersebut.
"Saya banyak
mendapat dukungan dari hakim-hakim daerah dan hakim Pengadilan Tinggi.
Baik Pengadilan Agama atau Pengadilan Umum," kata Gayus saat
dikonfirmasi pagi ini.
Keterbukaan dan transparansi anggaran ini
dibutuhkan supaya kinerja maksimal. Banyak kesejahteraan hakim dari
tingkat MA hingga peradilan terendah malah lebih rendah daripada PNS MA.
"Para
hakim ini isinya memberikan dukungan agar ada keterbukan publik di
bidang adminstrasi dan keuangan dan keterbukaan kebijakan pengaturan
fasilitas kepada hakim agung dan juga fasilitas untuk hakim-hakim di
daerah," beber Gayus.
Tidak hanya hakim agung yang masih aktif,
sebagian mantan hakim agung pun mendukung seruan Gayus. Akademisi dan
berbagai penggiat antikorupsi pun meminta kebijakan anggaran MA harus
jelas.
"Mantan-mantan hakim agung juga mendukung," tandas Gayus.
Seperti
diketahui pernyataan Gayus Lumbuun soal kondisi yang ada di MA membuat
gerah pimpinan MA. Pernyataan Gayus yaitu soal anggaran MA yang dinilai
tidak transparan dan pengelolaannya tidak profesional.
"Perlu ada pengawasan eksternal terhadap kebijakan anggaran yang digunakan di MA. Kalau perlu diaudit," lanjut Gayus.
Menanggapi
pernyataan Gayus, Jubir MA Djoko Sarwoko mempersilakan Gayus keluar
jika tidak suka dengan kondisi MA. "Menurut saya jika dia tidak suka
dengan kondisi MA sekarang ya keluar sajalah. Daripada membangun
permusuhan dan kinerja MA tidak kondusif," kata juru bicara (jubir) MA
Djoko Sarwoko kepada detikcom, Kamis (25/12/2012).
Sedangkan Sekretaris MA Nurhadi merespon Gayus lebih keras. Dia bahkan melabrak Gayus.
"Saya
nggak pernah takut sama siapa pun, karena saya clean. Saya nggak
peduli, saya labrak betul (Gayus Lumbuun) karena saya clean. Saya jamin
satu rupiah pun saya tidak punya pikiran untuk main-main terutama dalam
anggaran. Kalau eselon I ketahuan (korupsi) sama saya, saya amputasi,"
kata Nurhadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar