Ahmad Toriq - detikNews
Jakarta - Berpolitik adalah sebuah kehormatan. Baik
duduk di eksekutif atau legislatif, atau bergerak di partai politik.
Tujuan politik untuk kemaslahatan masyarakat. Niat baik itu harus
dijaga, jangan dirusak dengan korupsi.
"Berpolitik itu
kehormatan, jangan hancurkan dengan korupsi," kata aktivis antikorupsi
Apung Widadi saat berbincang, Sabtu (11/5/2013).
Sejatinya,
seorang politisi tak perlu korupsi. Masyarakat hanya membutuhkan teladan
dan kebijakan yang memihak mereka. Politisi juga harus mencerdaskan
masyarakat untuk menolak korupsi.
"Nah saat ini kan beberapa
orang yang bergelut di politik, dia korupsi karena ingin kelihatan kaya,
dan bisa merayu banyak wanita, untuk poligami dan memuaskan nafsu
sesaat," urainya.
Politisi yang salah kaprah mencari kekayaan
dengan berpolitik yang harus disingkirkan. Apalagi menjadikan korupsi,
menggasak uang rakyat sebagai mata pencaharian.
"Sekarang ini
bahkan niat poligami untuk mencuci aset hasil korupsi. Parahnya, yang
dipoligami buta menatap uang, tidak peduli uangnya hasil korupsi atau
kejahatan. Yang penting asyik saja untuk hidup glamour," terang Apung.
"Kalau korupsi hanya untuk poligami dan mengoleksi wanita itu duakali kejahatan dan kesalahan dalam agama," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar