"Kita
minta PT Freeport Indonesia bertanggung jawab total," kata Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhimin Iskandar, sebelum menyampaikan
perkembangan terakhir kecelakaan kerja itu kepada Presiden Susilo
Yudhoyono, di Jakarta, Senin.
Iskandar
didampingi koleganya, Menteri ESDM, Jero Wacik, dan Kepala Badan SAR
Nasional, Mayor Jenderal TNI Marinir Alfan Baharuddin.
"Hari
ini kami melaporkan perkembangan paling akhir setelah kita terus
menerus memonitor setiap jam," kata Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, di Kantor Presiden sebelum bertemu
Yudhoyono.
Iskandar menyatakan, dia dua kali batal ke lokasi di Timika karena cuaca sangat buruk. Walau begitu, dia memastikan semua hak karyawan dipenuhi PT Jamsostek sesuai ketentuan berlaku.
Kendala
dalam proses evakuasi, kedalaman terowongan tambang yang sangat dalam
menyulitkan proses evakuasi karena membutuhkan tehnik yang
canggih. "Pokoknya 24 jam bekerta tidak ada berhenti, Suntikan oksigen
terus diberikan supaya tidak kehabisan oksigen," katanya.
Sebelumnya saat menjenguk salah satu korban selamat, Iskandar menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh ada 38 orang yang menjadi korban dari peristiwa longsor pada Selasa itu (14/5) itu.
Lima orang menjalani perawatan di Jakarta, 11 orang meninggal dunia dan sekitar 22 orang masih tertimbun longsor.
Pekan lalu, Yudhoyono melalui akun jejaring sosial twitternya @SBYudhoyono, meminta agar pihak PT Freeport Indonesia dan aparat keamanan terkait melakukan penyelidikan kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan pertambangan milik perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang.
"Setiap pekerja di institusi manapun berhak mendapatkan perlindungan kerja. Segera lakukan investigasi kejadian PT Freeport," kata Yudhoyono. Dia ikut berduka atas kejadian tersebut dan telah meminta pihak terkait untuk mengintensifkan upaya-upaya penyelamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar