VIVAnews - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (KSPSI) mendesak pemerintah segera mengusut kasus longsor di
tambang PT Freeport yang telah menewaskan karyawan pada Selasa 14 Mei
2013 lalu.
Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, Jumat 17 Mei 2013, menyatakan bahwa apabila tidak memberi perhatian pada kasus ini secara serius, maka para pekerja tambang emas di Papua itu akan mogok kerja.
"Mereka akan mogok kerja total," ujar Gani dalam jumpa pers di Jakarta.
Gani menjelaskan, informasi mengenai rencana mogok kerja itu diketahuinya berdasarkan keterangan dari ketua cabang SPSI Mimika, Virgo Salosa. Serikat pekerja tidak mau musibah tahun 2006 kembali terjadi.
"Tahun 2006 sembilan orang yang meninggal. Pihak yang terlibat tidak bertanggung jawab. Mereka hanya dipecat dan diberikan kompensasi," kata Gani.
Sebelumnya, Freeport Indonesia menerjunkan sekitar 200 tenaga penyelamat ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban. Upaya penyelamatan menjadi lebih sulit karena terbatasnya ruang di dalam terowongan dan adanya risiko runtuhan atap lebih lanjut. (Selengkapnya baca di sini).
Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, Jumat 17 Mei 2013, menyatakan bahwa apabila tidak memberi perhatian pada kasus ini secara serius, maka para pekerja tambang emas di Papua itu akan mogok kerja.
"Mereka akan mogok kerja total," ujar Gani dalam jumpa pers di Jakarta.
Gani menjelaskan, informasi mengenai rencana mogok kerja itu diketahuinya berdasarkan keterangan dari ketua cabang SPSI Mimika, Virgo Salosa. Serikat pekerja tidak mau musibah tahun 2006 kembali terjadi.
"Tahun 2006 sembilan orang yang meninggal. Pihak yang terlibat tidak bertanggung jawab. Mereka hanya dipecat dan diberikan kompensasi," kata Gani.
Sebelumnya, Freeport Indonesia menerjunkan sekitar 200 tenaga penyelamat ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban. Upaya penyelamatan menjadi lebih sulit karena terbatasnya ruang di dalam terowongan dan adanya risiko runtuhan atap lebih lanjut. (Selengkapnya baca di sini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar