Oleh: Bayu Hermawan
INILAH.COM, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama meminta masyarakat tidak memberikan sedekah kepada pengemis
anak-anak yang banyak terdapat di Jakarta. Sebab hal itu semakin membuat
mereka sulit di bina, dan masalah sosial itu semakin sulit diatasi.
Pria
yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, pada dasarnya memberikan sedekah
bagi warga yang tidak mampu adalah hal yang bagus dan hak setiap orang.
Namun, dengan memberikan uang kepada pengemis anak-anak, hal itu sama
saja membelenggu dan mengajarkan kemalasan terhadap anak-anak.
"Saat
melihat anak jalanan pasti mau memberikan uang. Boleh saja bersedekah,
tapi jangan membelenggu anak jalanan dengan uang anda. Sebab mereka akan
semakin ketergantungan untuk mendapatkan uang dengan cara mengemis,"
jelasnya saat menghadiri acara Pameran Anak Sebagai Agen Perubahan
Masyarakat di Jakarta, Sabtu (29/6).
Ahok melanjutkan, sebagai
contoh Pemprov DKI Jakarta pernah mencoba memberikan pekerjaan kepada
anak-anak jalanan. Namun, sebagian besar dari mereka menolak dan memilih
kembali menjadi pengemis.
"Pernah coba tawarkan pekerjaan di KBN
kepada anak-anak jalanan, dengan bayaran Rp67 ribu sehari, tapi mereka
tidak mau, padahal pekerjaan resmi. Itu karena mereka sudah merasa enak,
untuk mendapatkan duit tinggal mengemis, dengan pendapatan sehari bisa
mencapai Rp150 ribu," jelasnya lagi.
Seperti diketahui, pengemis
adalah salah satu masalah sosial di Jakarta yang sejak lama sulit untuk
diatasi. Bahkan, pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan dan
Idul Fitri jumlah pengemis di Jakarta bertambah. Hal itu karena banyak
pengemis musiman yang datang ke Jakarta.
Selain itu, untuk
menarik simpati dan belas kasihan dari warga, tak jarang pengemis itu
memanfaatkan anak kecil untuk meminta uang.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar