VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengingatkan para kepala daerah baik Gubernur ataupun Bupati, khususnya
di Sumatera dan Kalimantan untuk memetik pelajaran atas terjadinya
kebakaran hutan di Riau saat ini.
"Saya instruksikan kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama gubernur Bupati di Sumatera, Kalimantan untuk bersiaga untuk berjaga-jaga dan melakukan langkah-langkah awal untuk bisa mencegah dan mengurangi kasus-kasus kebakaran ladang dan bencana asap ini," ujar SBY di di Base Off TNI AU, Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Rabu 26 Juni 2013.
SBY minta kasus kebakaran Riau dijadikan pelajaran bersama agar tidak terulang kejadian serupa. Penanganan pemerintah Riau yang lambat membuat bencana yang terjadi semakin parah, sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar, bahkan ke negara tetangga.
"Pemda Riau terlambat, kurang mengantisipasi untuk melaksanakan tugas yang seharusnya dilaksanakan. Tetapi dalam keadaan ini kita tidak baik untuk menuding, oleh karena itu pusat saya perintahkan untuk membantu," ujarnya.
Antisipasi tersebut menurut presiden penting, sebab puncak musim kering akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Karenanya hal tersebut harus menjadi perhatian khusus. Dia pun meminta, seluruh pihak ikut mengawasi. Upaya antisipasi yang dilakukan.
Mengenai bencana kebakaran Riau, Presiden menargetkan, saat ini upaya secara masif oleh seluruh jajaran pemerintah terkait sudah dikerahkan dirinya mentargetkan dalam satu minggu ini dapat diatasi.
"Saya mengikuti percakapan di media sosial selama dua hari ini, saya juga menerima pesan-pesan melalui SMS dari saudara-saudara kita, dan tadi siang saya juga mendapatkan informasi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pers." (umi)
"Saya instruksikan kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama gubernur Bupati di Sumatera, Kalimantan untuk bersiaga untuk berjaga-jaga dan melakukan langkah-langkah awal untuk bisa mencegah dan mengurangi kasus-kasus kebakaran ladang dan bencana asap ini," ujar SBY di di Base Off TNI AU, Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Rabu 26 Juni 2013.
SBY minta kasus kebakaran Riau dijadikan pelajaran bersama agar tidak terulang kejadian serupa. Penanganan pemerintah Riau yang lambat membuat bencana yang terjadi semakin parah, sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar, bahkan ke negara tetangga.
"Pemda Riau terlambat, kurang mengantisipasi untuk melaksanakan tugas yang seharusnya dilaksanakan. Tetapi dalam keadaan ini kita tidak baik untuk menuding, oleh karena itu pusat saya perintahkan untuk membantu," ujarnya.
Antisipasi tersebut menurut presiden penting, sebab puncak musim kering akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Karenanya hal tersebut harus menjadi perhatian khusus. Dia pun meminta, seluruh pihak ikut mengawasi. Upaya antisipasi yang dilakukan.
Mengenai bencana kebakaran Riau, Presiden menargetkan, saat ini upaya secara masif oleh seluruh jajaran pemerintah terkait sudah dikerahkan dirinya mentargetkan dalam satu minggu ini dapat diatasi.
"Saya mengikuti percakapan di media sosial selama dua hari ini, saya juga menerima pesan-pesan melalui SMS dari saudara-saudara kita, dan tadi siang saya juga mendapatkan informasi tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pers." (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar