Pewarta: Ruslan Burhani
Padang (ANTARA
News) - Media massa hendaknya dapat menjadi penengah konflik antar umat
beragama di Indonesia, karena keberimbangan media menjadi alat untuk
mengetahui kebenaran, kata Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Abdul
Djamil.
Harapan Dirjen Bimas Islam itu disampaikan pada seminar "Peran Ormas Islam dan Media Massa dalam Pengembangan Dakwah" di Padang, Kamis ( 27/6).
Dalam
keterangan tertulis Humas DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
yang diterima di Jakarta, Kamis, Dirjen Bimas Islam mengatakan, liputan
yang disinyalir "mengadu domba", ditulis tidak berimbang dan
tendensius, menjadi salah satu penyebab konflik antar umat beragama.
Oleh
karena itu, media massa dalam menyajikan berita hendaknya tetap
mengedepankan pemberitaan sikap toleransi dan menghormati antar umat
beragama.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Teddy Suratmadji
mengatakan, dalam menulis, jurnalis harus mengerti dan tahu dulu, serta
harus punya alat ukur dalam menyampaikan informasi.
"Yang saya
ketahui, pemberitaan untuk konflik antar umat beragama, seperti
pemberitaan tentang kalangan tertentu, yang disampaikan media massa
hanya tentang akibatnya saja. Harusnya jurnalis menggali sebabnya,"
katanya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar