INILAH.COM, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Mohammad Nuh bertemu dengan Sugiyanto (45) warga Jalan Kebon 200, RT
07/02, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, yang mau menjual ginjalnya demi
mendapatkan uang untuk menebus ijazah anaknya.
Dalam
pertemuan itu, Mendikbud M Nuh mengatakan Sugiyanto tak perlu menjual
ginjalnya, karena Kemendikbud akan mengambilkan ijazah milik Shara
(sebelumnya ditulis Tara) Meylanda Ayu Ardianingtyas (19) , anak dari
Sugiyanto yang ditahan oleh pihak sekolah.
"Urusan ijazah,
kementerian yang akan take over. Selain itu, tadi Ayu mengatakan berniat
untuk melanjutkan kuliah, kamui siap membiayai kuliahnya. Jadi Mbak Ayu
bisa kuliah tanpa terbebani biaya pendidikannya," ujar M Nuh di Gedung
Kemendikbud, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2013).
Nuh menjelaskan,
Kemendikbud memberikan beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (Bidik Misi)
untuk Ayu. Dengan beasiswa itu, anak dari Sugiyanto itu selain bebas
dari biaya kuliah, juga akan mendapatkan uang saku Rp600 ribu perbulan.
"Mbak
Ayu ini diberikan beasiswa Bidik Misi , ini memang program yang sudah
ada sejak 3 tahun lalu cuma memang kurang populer. Saya tadi langsung
telepon mana universitas yang masih buka pendaftaran," jelasnya.
Mendengar
jaminan jika Mendikbud akan membantu menyelesaikan masalahnya,
Sugiyanto tak kuasa membendung air matanya. Sambil mengucapkan terima
kasih, pria yang bekerja sebagai tukang jahit itu pun mencium tangan M
Nuh.
"Saya ucapkan jutaan terima kasih kepada Pak Menteri karena
sudah bantu ijazah anak kami yang berbulan-bulan sudah diusahakan, juga
membantu anak saya melanjutkan kuliah tanpa biaya," kata Sugiyanto.
Sementara
Shara, juga tak bisa menyembunyikan bahagiannya karena bisa melanjutkan
kuliah. Ia juga mengucapkan terima kasih ke M Nuh karena mau membantu
orang tuanya. "Makasih Pak Menteri, dengan begini Bapak jadi tidak perlu
jual ginjal," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sugianto
bersama putrinya melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk
menjual ginjal demi menebus ijazah sekolah anaknya, Rabu (26/6/2013).
Shara Meylanda Ayu Ardianingtyas (19) mengaku telah mengikuti pendidikan
di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman kawasan Parung Bogor, Jawa
Barat selama tujuh tahun. Namun hingga kini, ia belum menerima dua
ijazah dari sekolah tersebut.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar