M Iqbal - detikNews
Jakarta - KPU menyoroti pemberitaan terhadap partai
politik sebagai peserta Pemilu yang belakangan justru diberitakan
negatif. Ketua KPU Husni Kamil Manik, menilai pemberitaan buruk itu
berimbas pada rendahnya partisipasi pemilih.
"Berita buruk
peserta Pemilu berimbas pada partisipasi. Itu fakta yang tak bisa
dibohongi karena yang dipilih adalah peserta (parpol) bukan KPU," kata
Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam diskusi, 'Peran Media Televisi
Mencerdaskan Pemilih dalam Pemilu 2014,' di Hotel Arya Duta, Jalan
Prapatan, Jakpus, Rabu (26/6/2013).
Menurutnya, masyarakat sudah
kritis menghadapi calon pemimpin yang akan berlaga di 2014, karena
masyarakat sudah bisa menentukan sikap atas pilihannya termasuk untuk
tidak memilih.
"Kalau temanya adalah pemilih cerdas, tidak
memilih pun dengan alasan rasional dia adalah pemilih yang cerdas dan
rasional," ucapnya.
Hanya saja menurut Husni, kaitan dengan angka
partisipasi pemilih itu, KPU tidak bisa mengkalkuasi berapa persen
pemilih yang tidak memilih karena kritis alias dianggap cerdas dan yang
tidak dari angka golput itu.
"Kita kan masih menggunakan
indikator partipasi hari-H untuk menghitung partipasi Pemilu, belum ada
indikator lain. Kalau itu saja indikatornya, sulit membedakan mana
partipasi rasional yang tak datang ke TPS karena tahu seluk beluk
peserta Pemilu, dengan yang tidak. Karenanya kita mau kejar angka
partisipasi atau kualitasnya," imbuh Husni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar