Pewarta: Imam Fauzi
Langkat, Sumut
(ANTARA News) - Kantor Pos Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara,
mengundang lurah dan kepala desa untuk melakukan validasi terhadap
penerima bantuan langsung masyarakar di wilayah tersebut.
"Kami undang kepala kelurahan maupun kepala desa untuk melakukan
validasi," kata Kepala Kantor Pos Stabat Wajnal Fuadi, di Stabat, Sabtu.
Validasi ini diperlukan menyangkut laporan dari masyarakat di mana
warga yang sudah meninggal masih terdaftar, atau warga penerima Kartu
Perlindungan Sosial (KPS) tidak ada di desa yang dimaksud. Selain itu,
ditemukan di lapangan nama warga yang tertera di kartu berbeda dengan
nama di kartu keluarga.
Untuk itulah, guna menghindari terjadinya penyalahgunaan penerima
bantuan langsung masyarakat ini, pihaknya meminta data yang lebih akurat
lagi kepada kepala kelurahan dan kepala desa.
Wajnal Fuad juga menyampaikan untuk sementara puluhan kartu KPS tidak dibagikan, demi menjaga hal yang tidak diinginkan.
Untuk kartu yang tidak terbagikan pihak pos meminta bantuan
perangkat desa dan kelurahan untuk mencari warga yang tertera di kartu.
Sementara itu terlihat puluhan warga yang tidak menerima KPS
berdatangan ke kantor pos Stabat, mempertanyakan kenapa mereka tidak
mendapatkan kartu KPS
Beberapa perangkat desa dan kelurahan yang ada di sana ketika
menerima pertanyaan dari masyarakat miskin tersebut mengatakan data yang
dipakai sebagai penerima dala BLSM adalah data penerima raskin yang
dibuat BPS 2011.
Akibatnya pembagian dana BLSM, untuk wilayah Langkat belum lagi
semuanya berjalan dengan baik, diperkirakan menjelang bulan Ramadan baru
bisa dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar