Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau diperkuat untuk mempercepat pemadaman titik-titik api di sana. Kini, ribuan personel TNI dari berbagai satuan di-BKO-kan ke satuan tugas itu.
Tidak kurang Presiden Susilo Yudhoyono yang
langsung turun tangan, memberi pengarahan kepada mereka di hanggar
Skuadron Udara 2 TNI AU, di Pangkalan Utama TNI AU Halim Perdanakusuma,
Jakarta, beberapa hari lalu.
Mereka langsung
diberangkatkan memakai C-130 Hercules TNI AU dan mendarat di Pangkalan
Udara TNI AU Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau, beberapa jam kemudian.
Setelah mengonsolidasikan diri, mereka langsung menuju area-area
penugasan di Riau itu.
"Menurut pantauan
satelit, sejak pukul 16.00 WIB Rabu (26/6), tersisa enam titik api lagi
yang masih berpotensi menyulut kabut asap di beberapa daerah dan akan
segera dipadamkan. Pasukan sudah dikirim ke wilayah itu," kata Komandan
Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau, Brigadir Jenderal TNI
Teguh Rahardjo, di Pekanbaru, Kamis.
Rahardjo yang juga Komandan Korem 031/Wirabima, itu mengatakan, enam titik api tersebut menurut satelit NOAA terdeteksi berada di Dumai, Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan.
"Di Dumai itu ada sebanyak tiga titik, sedangkan Bengkalis dua dan Pelalawan ada satu titik api," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa TNI telah menerjunkan sekitar 1.400 personel untuk mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Riau.
Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Jakarta, juga telah memerintahkan jajarannya mengerahkan pasukan ahli untuk membantu penanganan bencana asap di Riau.
Satuan TNI yang diturunkan ke Riau terdiri dari gabungan beberapa pasukan, dengan komposisi, terdiri dari anggota Korps Marinir TNI AL 400 orang, Kopassus TNI AD 400 personel, dan Kostrad 600 personel.
"Para personel itu telah berupaya maksimal dan berhasil memadamkan sejumlah area lahan yang terbakar sejak beberapa hari lalu," kata Rahardjo.
Jumlah titik panas yang diindikasi kuat sebagai peristiwa kebakaran lahan di Riau sejak beberapa hari ini terekam oleh NOAA terus berkurang signifikan akibat terjadinya hujan cukup deras di berbagai wilayah.
BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan, pada Senin (24/6), titik panas di Riau sempat mencapai 263 titik dan berkurang menjadi hanya 84 titik pada Selasa (25/6).
Kemudian pada Rabu (26/6), satelit NOAA merekam titik panas di Riau hanya tinggal enam, yakni di Dumai ada tiga titik, Bengkalis ada dua titik, dan terakhir di Pelalawan terdeteksi hanya tinggal satu titik panas.
Rahardjo yang juga Komandan Korem 031/Wirabima, itu mengatakan, enam titik api tersebut menurut satelit NOAA terdeteksi berada di Dumai, Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan.
"Di Dumai itu ada sebanyak tiga titik, sedangkan Bengkalis dua dan Pelalawan ada satu titik api," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa TNI telah menerjunkan sekitar 1.400 personel untuk mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Riau.
Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Jakarta, juga telah memerintahkan jajarannya mengerahkan pasukan ahli untuk membantu penanganan bencana asap di Riau.
Satuan TNI yang diturunkan ke Riau terdiri dari gabungan beberapa pasukan, dengan komposisi, terdiri dari anggota Korps Marinir TNI AL 400 orang, Kopassus TNI AD 400 personel, dan Kostrad 600 personel.
"Para personel itu telah berupaya maksimal dan berhasil memadamkan sejumlah area lahan yang terbakar sejak beberapa hari lalu," kata Rahardjo.
Jumlah titik panas yang diindikasi kuat sebagai peristiwa kebakaran lahan di Riau sejak beberapa hari ini terekam oleh NOAA terus berkurang signifikan akibat terjadinya hujan cukup deras di berbagai wilayah.
BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan, pada Senin (24/6), titik panas di Riau sempat mencapai 263 titik dan berkurang menjadi hanya 84 titik pada Selasa (25/6).
Kemudian pada Rabu (26/6), satelit NOAA merekam titik panas di Riau hanya tinggal enam, yakni di Dumai ada tiga titik, Bengkalis ada dua titik, dan terakhir di Pelalawan terdeteksi hanya tinggal satu titik panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar