Rivki - detikNews
Jakarta - Presiden Joko Widodo telah memilih dan
mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR.
Sejumlah respons diutarakan ke Jokowi mengapa memilih Komjen Budi
Gunawan sebagai Kapolri, meski kasus rekening gendutnya tak sampai ke
meja hijau.
Partai Gerinda yang tergabung dalam koalisi merah
putih, mempertanyakan mengapa Jokowi tidak melibatkan KPK dan PPATK
dalam proses pemilihan Kapolri. Menurut Gerindra itu sangat penting,
karena Padahal jabatan Kapolri merupakan ujung tombak penegakan hukum.
Meski
demikian ada juga yang tetap mendukung Komjen Budi menjadi Kapolri.
Berikut berbagai respon atas penunjukan Komjen Budi menjadi Kapolri yang
dirangkum, Senin (12/1/2015).
Gerindra Pertanyakan Mengapa Jokowi Tunjuk Budi Gunawan jadi Kapolri
Partai
Gerindra yang berseberangan dengan pemerintahan menemukan sedikitnya
ada 2 masalah terkait pengajuan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri
saat menjadi presiden itu.
"Ada dua masalah yang harus
di-clear-kan lebih dahulu oleh Jokowi terkait pengajuan Budi Gunawan
tersebut," kata Ketua DPP Gerindra Bidang Advokasi Habiburokhman dalam
siaran pers, Minggu (11/1/2014).
Masalah kedua terkait tahapan
pemeriksaan rekam jejak oleh KPK dan PPATK yang tidak dilakukan. Padahal
jabatan Kapolri merupakan ujung tombak penegakan hukum.
Keuntungan Bila Jokowi Libatkan KPK Dalam Pemilihan Kapolri
Wakil
Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan sejumlah keuntungan bila
Jokowi melibatkan KPK dalam melacak LHKPN calon Kapolri, yaitu;
A. Apakah laporan itu compliance dengan pelaporan asetnya atau pelaksanaan kewajiban lainnya.
B. Apakah aset yang ada sesuai dengan profil penghasilannya;
C. Apakah ada potensi dan indikasi gratifikasi, atau indikasi tipikor lainnya, dan sejauh mana proses penanganannya.
ICW Anggap Jokowi Tutup Mata dalam Memilih Budi Gunawan
Indonesia
Corruption Watch (ICW) mengaku kecewa dengan dipilhnya Budi Gunawan
oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri. ICW menilai
Jokowi menutup mata dalam memilih Kapolri.
"Ini menunjukkan
Jokowi tutup mata ketika memilih Kapolri. Ini kita nilai sebagai suatu
skandal politik yang dilakukan Jokowi," ujar Koordinator Divisi Hukum
ICW Emerson Yuntho saat jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta
Pusat, Minggu (11/1/2015).
Jaksa Agung Harap Komjen Budi Pererat Kerjasama dengan Kejaksaan
Presiden
Joko Widodo telah menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal
Kapolri. Jaksa Agung Prasetyo berharap pergantian di tubuh Polri ini
membuat sinergi antara dua lembaga bisa berjalan lebih erat.
"Kita
tentunya berharap bahwa dengan pergantian kepemimpinan itu hubungan
kerjasama, baik hubungan fungsional maupun instansional antara Polri dan
Kejaksaan akan lebih ditingkatkan," ujar Prasetyo, Sabtu (10/1/2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar