Pewarta: Yudi Abdullah
Palembang (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
menyatakan bangsa ini perlu memperbaiki kedaulatan pangan dan energi
agar bisa lebih kuat menghadapi permasalahan ekonomi global.
"Untuk memperbaiki kedaulan pangan dan energi perlu meningkatkan
produksi dan distribusi sehingga dapat dengan mudah diperoleh
masyarakat," kata Agus Martowardojo pada acara Seminar Nasional dan
Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2014 "Memperkuat Modal Dasar Konektivitas" di Palembang, Kamis.
Menurut dia, untuk memperbaiki kedaulatan pangan dan energi terdapat
cukup banyak kendala, namun dapat diatasi dengan visi yang kuat dan
aktivitas yang fokus.
Sebagai gambaran untuk memperbaiki kedaulatan pangan, pada musim
kemarau 2015 ini terdapat kendala cuaca karena ada fenomena Elnino atau
peningkatan temperatur permukaan laut di Samudera Pasifik.
Biasanya dampak dari fenomena Elnino yakni kurangnya curah hujan,
kondisi ini dapat menimbulkan ancaman kekeringan pada lahan pertanian
tanaman pangan dan mempengaruhi produksi yang pada akhirnya dapat memicu
naiknya harga pangan.
Fenomena Elnino itu perlu diatasi dengan tindakan yang tepat seperti
tersedianya sarana pengairan yang baik yang saat ini gencar disiapkan
pemerintah sehingga dapat dihindari gagal panen karena lahan mengalami
kekeringan.
Begitu pula dengan kedaulatan energi, dalam kondisi sekarang ini
bisa diperbaiki dengan menyiapkan dan mengembangkan energi alternatif
sehingga tidak tergantung dengan bahan bakar gas dan minyak yang
merupakan sumber daya alam yang terbatas.
Sumber energi bahan bakar gas dan minyak produksinya akan menurun
dan harganya akan terus mengalami peningkatan sehingga dapat
mempengaruhi distribusi dan tingkat konsumsi masyarakat.
Dengan langkah memperbaiki kedaulatan energi, ketergantungan
masyarakat terhadap sumber energi yang terbatas secara bertahap
berkurang dan mendorong masyarakat untuk kreatif membangun energi
alternatif, kata Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar