VIVA.co.id - Analis NH Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan belum ada sentimen positif pada kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, sehingga membuat pergerakannya cenderung masih bertahan di zona merah.
"Laju rupiah di bawah level support (batas bawah) Rp13.457
per dolar AS. Sementara ini, kami melihat belum ada harapan terhadap
perbaikan rupiah terhadap dolar AS," ujarnya, kepada VIVA.co.id, Rabu 29 Juli 2015.
Menurutnya, pelemahan pada mata uang Asia, terutama yuan yang
berimbas pada won, yen, dan lainnya, seiring dengan perkiraan akan
melambatnya perekonomian memberikan imbas negatif pada rupiah.
Akibatnya, sejumlah mata uang Asia pun tergilas dengan penguatan dolar AS, termasuk rupiah.
Apalagi, lanjutnya, pekan ini akan ada rilis Federal Open Market
Committee (FOMC) The Fed, sehingga makin memberikan tekanan pada rupiah.
"Semoga kekhawatiran kami ini tidak terlalu berkepanjangan. Tetap
antisipasi, serta cermati setiap sentimen yang dirilis. Diperkirakan
rupiah berada di kisaran Rp13.470-13.454 per dolar AS (kurs tengah BI),"
tuturnya. (asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar