JAKARTA--Seluruh ormas
dan elemen masyarakat diimbau bersama-sama menyalurkan bantuan untuk
masyarakat Tolikara melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan
Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS yang dikoordinasikan oleh Forum
Zakat (FOZ).
Ini agar pemulihan dan pembangunan perekonomian di Tolikara berjalan dengan efektif.
Seruan tersebut disampaikan para ulama
dan tokoh Islam yang tergabung dalam Komite Umat untuk Tolikara Papua
(Komat Tolikara) dalam pernyataan sikapnya, yang disampaikan di Jakarta,
Kamis (23/7). (esy/jpnn)
Berikut isi pernyataan sikap Komat Tolikara :
1. Menolak pihak-pihak yang menghambat
masuknya bantuan dari lembaga-lembaga kemanusiaan resmi dalam rangka
pemulihan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Tolikara
2. Meminta semua ormas dan elemen
masyarakat secara bersama menyalurkan bantuannya secara terkoordinasi
melalui BAZNAS dan LAZNAS yang dikoordinasikan oleh FOZ, agar pemulihan
dan pembangunan perekonomian di Tolikara berjalan dengan efektif.
3. Mendorong pihak keamanan memberikan
jaminan keamanan dan ketenangan bagi masyarakat muslim di Tolikara dalam
melaksanakan kehidupan sehari-hari , pasca insiden penyerangan shalat
Iedul Fitri
4. Langkah hukum yang tegas, adil dan
transparan terhadap aktor intelektual atau oknum-oknum yang
terindikasikan melakukan gerakan radikalisme, separatisme, dan terorisme
harus tetap dilakukan untuk mewujudkan keadilan
5. Masalah Tolikara adalah masalah dalam
negeri. Semua pihak perlu mewaspadai kepentingan asing atau pihak lain
yang tidak bertanggung jawab terhadap kedaulatan NKRI. TNI dan POLRI
harus menindak unsur-unsur atau atribut yang mengarah pada keterlibatan
pihak asing yang tidak bertanggung jawab.
6. Mendorong semua pihak untuk mewujudkan kondisi damai dan toleransi di Kabupaten Tolikara
7. Mendukung Menteri Dalam Negeri untuk
mencabut perda yang telah diakui oleh Bupati Tolikara tentang aturan
pembatasan pembangunan rumah ibadah di Kabupaten Tolikara karena
bertentangan dengan Undang-Undang dasar dan tidak kondusif untuk
toleransi dan kerukunan antar umat beragama, khususnya di Tolikara.
Jakarta, 23 Juli 2015/ 7 Syawwal 1436 H
1. KH Didin Hafidhuddin
2. KH Hidayat Nur wahid
3. KH Bachtiar Nasir
4. KH M Syafii Antonio
5. KH Yusuf Mansyur
6. KH M Arifin Ilham
7. KH Abdul Wahid Alwi
8. KH Syuhada Bahri
9. Aries Mufti
10. KH Muhammad Zaitun Rasmin
11. KH Bobby Herwibowo
12. KH Haikal Hasan
13. Nur Effendi
14. Ahmad Juwaini
15. Fahmi Salim
16. Ahmad Mukhlis Yusuf
17. Moh Arifin Purwakananta
18. Jeje Zaenudin
19. Musthofa B. Nahrawardaya
20. Adnin Armas
21. Irfan Syauqi Beik
22. Bidin Bachrul Ulumuddin
23. K.H Wafiudin
24. Aat Surya Safaat
2. KH Hidayat Nur wahid
3. KH Bachtiar Nasir
4. KH M Syafii Antonio
5. KH Yusuf Mansyur
6. KH M Arifin Ilham
7. KH Abdul Wahid Alwi
8. KH Syuhada Bahri
9. Aries Mufti
10. KH Muhammad Zaitun Rasmin
11. KH Bobby Herwibowo
12. KH Haikal Hasan
13. Nur Effendi
14. Ahmad Juwaini
15. Fahmi Salim
16. Ahmad Mukhlis Yusuf
17. Moh Arifin Purwakananta
18. Jeje Zaenudin
19. Musthofa B. Nahrawardaya
20. Adnin Armas
21. Irfan Syauqi Beik
22. Bidin Bachrul Ulumuddin
23. K.H Wafiudin
24. Aat Surya Safaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar