Jpnn
Bagi seorang calo alias makelar, hal
yang paling penting adalah uang, uang dan uang. Tapi, calo di area
Pengadilan Agama (PA), Jalan Ketintang Madya ini bisa dikatakan unik.
Orangnya bernampilan bak preman seram, tetapi baik hati. Sebut saja
namanya Donwori, 40.
Penampilan Donwori jauh dari kata rapi,
bahkan cenderung amburadul alias semrawut. Badannya tinggi besar. Di
lengan kanan dan kirinya berjajar sejumlah tato. Rambutnya juga
gondrong. Tak hanya itu, dia juga memakai anting-anting.
Tapi, siapa sangka, di balik penampilan
sangar Donwori ini, dia merupakan pria yang baik, penolong, dan ramah.
Terbukti, selama ini, dia telah banyak menyelematkan biduk rumah tangga
orang lain yang terancam perceraian.
Banyak suami-istri yang datang ke PA
untuk berpisah. Setelah bertemu Donwori, para pasangan itu mengurungkan
niat mereka untuk pisah.
Kalau era sekarang, dia bisa disebut
pahlawan. Ya, makelar cinta yang sekaligus superhero. “Saya kasihan
kalau lihat suami- istri mau cerai. Kasihan anak- anak mereka,” tutur
Donwori kepada Radar Surabaya.
Pria yang tinggal di Ketintang ini
mengaku, dari semua pasangan yang pernah dibantu, lebih dari separonya
gagal bercerai. Donwori tak segan untuk mengembalikan uang.
Sebab, dia tidak tega untuk menarik
bayaran tinggi. Biasanya Donwori membantu untuk menguruskan pendaftaran
di PA, lalu dia diberi uang oleh kliennya.
Donwori juga sering membantu kliennya untuk mencarikan pengacara. Nah, biasanya Donwori mendapatkan bagian atau uang dari si pengacara.
“Namun, saya sering rugi. Ada klien yang penampilannya maco dan gaul, tapi ternyata tidak punya uang. Malah saya yang sering mengeluarkan uang untuk mbayari mereka makan dan minum di warung,” jelas Donwori.
Menurut dia, beberapa klien di
antaranya bahkan tidak punya tempat tinggal. Sebab, mereka diusir oleh
pasangan- nya. Akhirnya, Donwori yang ketiban sampur menyediakan tempat tinggal.
Pada Lebaran ini, Donwori masih
terlihat di PA. Para mantan pengunjung PA yang gagal bercerai banyak
yang mendatanginya. Beberapa dari mereka mengaku bahwa Donwori adalah
pria baik hati dan suka menolong.
“Dulu waktu hamil, saya ditelantarkan
suami. Saya sampai nekat menggugat cerai. Saya dibantu Donwori dan
dikoskan di daerah Wono- kromo. Alhamdulillah suami sadar,” papar mantan
pengunjung PA, sebut saja Mira, 37.
Lain halnya dengan wanita lainnya asal
Kedung Baruk, Disa, 32. Dia sempat akan menggugat cerai suaminya. Sebab,
mertuanya sering kali campur tangan dalam kehidupan rumah tangganya.
“Saya stres waktu itu. Saya diajak
keliling Surabaya. Saya akhirnya minta suami untuk keluar dari rumah
mertua dan sekarang hidup saya bahagia,” jelasnya. (*/mas/jee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar