New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Kamis (Jumat pagi
WIB), karena investor fokus pada penurunan produksi minyak mentah AS
bukannya terhadap lonjakan persediaan yang lebih besar dari perkiraan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Oktober, melompat 1,77 dolar AS, atau 4,0 persen,
menjadi berakhir di 45,92 dolar AS per barel di New York Mercantile
Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan
Eropa, ditutup pada 48,89 dolar AS per barel di perdagangan London,
meningkat 1,31 dolar AS atau 2,8 persen dari penutupan Rabu.
Kedua kontrak berjangka bangkit kembali dari penurunan tajam Rabu,
karena para pedagang memperkirakan peningkatan lain dalam persediaan
minyak mentah komersial AS.
Faktanya, laporan minyak mingguan Departemen Energi AS (DoE) yang
dirilis pada Kamis menunjukkan penumpukan persediaan yang jauh lebih
besar dari perkirakan, sebesar 2,6 juta barel menjadi 458,0 juta barel
dalam pekan yang berakhir 4 September.
Tetapi pasar menangkap lebih banyak aspek "bullish" dari laporan
tersebut. Produksi minyak mentah AS jatuh untuk minggu kelima
berturut-turut, merosot 83.000 barel per hari menjadi 9,14 juta barel
per hari.
Meskipun masih tinggi, penurunan produksi AS dipandang sebagai
berpotensi mengurangi kelebihan pasokan global yang telah melampaui
permintaan dan mengirimkan harga jatuh lebih dari 50 persen sejak Juni
2014.
Persediaan AS di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak
AS, turun 0,9 juta barel menjadi 56,4 juta barel. Sementara itu,
permintaan AS untuk produk minyak bumi naik sekitar empat persen dari
setahun lalu.
"Data ekonomi yang kuat, permintaan yang kuat untuk produk minyak,
penurunan produksi minyak dan penurunan persediaan di Cushing,
tampaknya memberikan dukungan untuk harga minyak sejauh ini, meskipun
stok minyak mentah AS meningkat 2,57 juta barel," kata Natixis seorang
analis Abhishek Deshpande.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar