BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 19 Mei 2011

Kepala BNPT: "NII Ibu Kandung Aksi Teror"

Pelaku teror anggap NKRI adalah negara dengan sistem kafir yang harus diperangi.

VIVAnews -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), Ansyaad Mbai menyatakan aksi terorisme yang kerap terjadi ada kaitannya dengan Negara Islam Indonesia (NII).

"Ini dua hal yang sangat erat kaitannya. Terorisme yang sekarang ini, ya ibu kandungnya memang dari NII. Jadi NII adalah ibu kandung daripada aksi teror yang sekarang ini dihadapi," ujar Ansyaad dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Rabu 18 Mei 2011.

Ansyaad menjelaskan sudah 12 tahun masalah aksi terorisme muncul begitu sering di tengah masyarakat. Setelah era reformasi bergulir muncul peristiwa bom Bali I, yang kemudian disusul oleh berbagai aksi teror lain. Sebelum bom Bali itu, ada kejadian pemboman Masjid Istiqlal beberapa tahun sebelumnya.

Ansyaad mengatakan bahwa aksi-aksi teror tersebut dilakukan oleh kelompok yang juga memiliki ideologi untuk mendirikan negara Islam, menganggap NKRI adalah negara dengan sistem kafir, pejabat yang kafir, oleh karena itu harus diperangi.

"Setalah terungkap Bom Bali I, kan itu jadi alat bukti dipengadilan, bahwa motifnya mereka ini ingin mendirikan negara Islam," kata Ansyaad.

Karena, lanjut Ansyaad, dengan adanya negara Islam maka di dalamnya setiap penganut agama Islam akan dapat menjalankan ibadah sesuai syariat. "Kelompok ini percaya bahwa kondisi terpuruk yang dialami sekarang adalah karena konspirasi jahat orang-orang barat," kata Ansyaad.

Pemahaman ini mirip dengan NII yang pernah diproklamasikan oleh SM Kartosoewiryo tahun 1949. Namun ternyata NII tak mati meski proklamatornya sudah tiada, bahkan berkembang dengan banyak faksi karena konflik internal pasca meninggalnya Kartosoewiryo. "Proklamator NII memang sudah dieksekusi, tapi penerus ideologinya banyak sekali," kata Ansyaad.

Faksi-faksi penerus inilah, tambah Ansyaad, yang tetap mengembangkan ideologi yang menanamkan kebencian, dan menyebarkan sikap permusuhan dengan NKRI.

Tidak ada komentar: