London (ANTARA News) - Pagelaran seni "Sounds of Heritage" yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kota Ghent, Belgia, memukau warga setempat yang hadir di De Therminal Stage Hall, Ghent University.

Panitia penyelenggara "Sounds of Heritage", Himma Adieni, yang tengah belajar Human Nutrition di Universiteit Gent, kepada Antara London, Rabu, mengatakan bahwa dalam acara yang berlangsung selama tiga jam itu, para pelajar Indonesia yang bergabung dalam PPI Ghent menampilkan berbagai seni tari dan permainan angklung.

Acara yang dibuka Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, itu dihadiri pejabat dari Ghent University, Hogeschool Ghent dan Erasmus Mundus KaHo Gent.

Tari Saman yang rampak menyambut penonton di awal acara yang diikuti paduan musik angklung melalui alunan indah dari lagu "Do Re Mi Song" dan hentakan lagu "Yamko Rambe Yamko" mengundang berdecak kagum penonton.

Penonton kembali terkagum-kagum oleh penampilan Tari Topeng, Tari Srikandi dan Tari Trunajaya. Di sela-sela itu, penonton juga dibuai oleh kolaborasi indah dari keyboard dan dua biola yang memainkan lagu "Gundul-Gundul Pacul" dan "Rasa Sayange".

Harmoni permainan angklung menjadi penampilan pamungkas dengan membawakan lagu "Edelweiss", "Pileuleuyan", dan "Sirih Kuning/Ondel-Ondel".

Antusiasme penonton terlihat saat diberi kesempatan untuk mencoba memainkan alat musik angklung melalui workshop singkat di penghujung acara.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, ikut menyaksikan rangkaian acara "Sounds of Heritage" 2011, bersama undangan lainnya dari pihak Ghent University, di antaranya Prof Rene Boel (SYSTeMS Research Group), Prof Danny Geelen (Department of Plant Production), dan Prof Peter Bossier (Department of Animal Production) serta undangan dari Hogeschool Ghent yang diwakili Inez Adriaensen dan Erasmus Mundus-KaHo Sint-Lieven Ghent (Prof Chris van Keer).

Acara yang digelar pertama kalinya itu mendapat sambutan positif dari semua pengunjung, bahkan tiket masuk habis terjual jauh sebelum acara diselenggarakan serta antusiasme penonton yang terlihat sepanjang acara menjadi bukti apresiasi masyarakat internasional terhadap acara ini.

Pada kesempatan itu juga, Arif Havas Oegroseno, menyatakan rasa bangganya terhadap PPI Ghent yang telah melakukan promosi kegiatan budaya Indonesia di Kota Ghent.

Acara semacam ini merupakan acara pertama bertajuk pagelaran seni budaya yang diselenggarakan sendiri oleh PPI Ghent. Pihak Ghent University minta agar acara seperti ini diadakan secara rutin.

Ketua PPI Ghent, Ahmad Faizal, mengakui kegiatan seperti ini tidak akan dapat terselenggara tanpa adanya kerja keras dari teman-teman PPI Ghent maupun bantuan dari masyarakat Indonesia yang tinggal di Kota Ghent dan sekitarnya.

"Kami semua bangga dapat memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia serta mengharumkan nama bangsa di kalangan akademisi dan masyarakat Internasional di Kota Ghent", demikian Ahmad Faizal.
(H-ZG/A041)