BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 04 Mei 2011

Presiden SBY Buka Konferensi Pengusaha AS

Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini membuka Konferensi Investasi Internasional Ketujuh (OPIC) yang berlangsung di Hotel Sangri La, Jakarta. Acara yang berlangsung mulai 3-5 Mei 2011 ini diikuti oleh ratusan pengusaha Amerika Serikat.

Acara berlangsung di Ball Room, Hotel Sangri La, Rabu (4/5/2011). Selain dihadiri oleh Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel, acara ini juga dihadiri oleh Presiden dan CEO OPIC Elizabeth Littlefield.

Dalam sambutannya, Presiden mengucapkan penghargaan kepada Overseas Private Invesment Corporation (OPIC) yang telah berjasa dalam mempromosikan Indonesia kepada para investor Amerika.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Overseas Private Investment Corporation untuk pekerjaan yang sangat baik dalam mengorganisir pejabat pemerintah dan masyarakat bisnis," kata SBY dalam sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Rabu (4/5/2011).

SBY mengatakan, ini adalah pertama kalinya Konferensi Internasional tahunan OPIC berlangsung di Indonesia. Menurut SBY, ini adalah sebuah pilihan yang sangat baik.

"Pertanyaan saya adalah apa yang membawa kalian begitu lama untuk ke sini (Indonesia)?" kata SBY disambut tawa ratusan pengusaha Amerika.

SBY menambahkan, OPIC tidak memiliki misi lain kecuali untuk mengejar sebuah kemitraan di mana masyarakat ASEAN dan AS.

"Saya melihat ini Konferensi OPIC sebagai salah satu menarik dengan produk dari Kemitraan Komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat," ucap SBY.

Saat bertemu dengan Presiden AS di Washington 2008 lalu, SBY mengaku mengusulkan kemitraan strategis kedua negara. SBY merasa sudah waktunya bagi Indonesia dan Amerika untuk meningkatkan kemitraan.

"Itu sebabnya saya sangat gembira ketika Presiden Barack Obama mengumumkan, selama kunjungannya ke Jakarta tahun lalu, OPIC akan menjadi tuan rumah konferensi tahunan musim semi ini di Indonesia," imbuh SBY.

Dalam kesempatan ini, SBY mengutip pernyataan Obama saat ke Indonesia tahun lalu yang merasa prihatin karena AS saat ini masih berada di urutan ketiga dalam berinvestasi di Indonesia.

"Saya juga ingat benar bahwa Presiden Obama merasa prihatin bahwa investor AS menempati peringkat ketiga di Indonesia, dan dia mengatakan bahwa Amerika tidak seharusnya AS berada di tempat ketiga," kata SBY.
 

Tidak ada komentar: