VIVAnews - Nama Fauzi dan Ali Mudhori disebut-sebut sebagai staf Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Keduanya
diduga terlibat dalam kasus dugaan suap terkait pencairan dana
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) di
Kemenakertrans.
Kepala Humas Kemenakertrans, Suhartono mengakui keduanya pernah menjadi tim asistensi Menakertrans Muhaimin Iskandar.
"Dia (Fauzi) bersama Ali Mudhori pernah menjadi tim asistensi Pak Muhaimin. Tapi tim itu hanya ad hoc dan
hanya membantu support data dan analisis pemetaan pekerja menteri. Tim
itu sudah bubar tahun 2010," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 8
September 2011.
Suhartono menambahkan, keduanya bukan sebagai staf khusus Muhaimin.
Dia
mengatakan, sejak tim itu bubar, Muhaimin sudah tidak pernah
berhubungan dengan keduanya baik secara pribadi atau terkait pekerjaan.
"Perlu dicatat keduanya tidak pernah menjadi staf khusus," tegasnya.
Nama
Fauzi dan Mudhori disebut pertama kali oleh tersangka Dharnawati.
Pengacara Rahmat Jaya menyebut keduanya sebagai pihak yang diduga aktif
berperan dalam proses permintaan dana kepada PT Alam Jaya Papua.
Rahmat
juga ikut menyebut keterlibatan Acoz yang diduganya sebagai orang dekat
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Tamsil Linrung.
"Ali Mudhori merupakan staf khusus 'Mentra 1'. Fauzi staf pribadi 'Mentra 1'. Acoz orang dekat Tamsil," kata Rahmat.
Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar dalam rapat kerja
dengan Komisi IX, Kamis 8 September 2011 hari ini juga membantah Ali
Mudhori sebagai staf khusus dirinya. Ketua Umum PKB ini juga membantah
pria bernama Fauzi merupakan Kepala Rumah Tangga Kementerian yang
dipimpinnya.
"Ali Mudhori bukan staf khusus saya. Ali Mudhori mantan anggota DPR saja. Itu yang saya tahu," tegas Muhaimin.
Muhaimin
menegaskan dirinya tidak pernah membicarakan soal anggaran maupun
program kementerian kepada orang yang tidak berwenang. Dalam kasus ini,
menurutnya, Ali Mudhori termasuk orang yang tidak memiliki wewenang
apa-apa.
"Jadi kalau ada orang yang mengatasnamakan saya atau
pernah dekat dengan saya, atau pernah berhubungan dengn saya, saya sama
sekali tidak pernah bicara soal program dan anggaran kepada mereka yang
tidak terkait dan berwenang," kata Muhaimin.
Termasuk Fauzi juga? "Termasuk Fauzi. Apa hubungannya?" kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Muhaimin
bahkan menegaskan Fauzi bukanlah Kepala Rumah Tangga di kementeriannya.
"Bukan. Bukan kepala rumah tangga saya. Fauzi Itu staf sekretariat saja
di DPP (PKB)," kata Muhaimin. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar