BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 06 September 2011

Penjelasan Kemlu Terkait dr Aisha

Gagah Wijoseno - detikNews

Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berupaya menelusuri kabar terkait dr Aisha Wardhana yang hilang di Somalia. Pihak Kemlu pun siap memberi bantuan seandainya Aisha ternyata telah ditemukan di Johanesburg, Afrika Selatan. Namun hingga kini sosok dr Aisha masih misterius untuk mereka.

Berikut penjelasan Kemlu dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Senin (5/9/2011) terkait keberadaan dr Aisha.

1. Menindaklanjuti berita di beberapa media online tanggal 5 September 2011 yang berawal dari blogspot dan twitter mengenai adanya seorang relawan Indonesia bernama dr Aisha Wardhana yang diculik di Somalia, Kementerian Luar Negeri segera melakukan upaya untuk menindaklanjuti berita dimaksud. Dari hasil penelusuran Kemlu dapat kami sampaikan ha-hal sebagai berikut:

a. Tanggal 15 Agustus 2011, 2 orang Tim LSM Aksi Cepat Tanggap (ACT) yaitu Sdr. Imam Akbari dan Sdr. Andika Purba telah menemui Pejabat Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan rencana keberangkatan ke Somalia guna memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Somalia yang dilanda
kelaparan dan penyakit akibat konflik berkepanjangan di Somalia. Dalam kesempatan tersebut, Kemlu menyampaikan bahwa situasi di Somalia sangat tidak kondusif dan untuk itu disarankan agar membatalkan rencana dimaksud.

b. Tanggal 19 Agustus 2011, Tim ACT yang terdiri dari 4 orang yaitu Sdr. Imam Akbari (ketua tim), Sdr. Andika Purba (logistik dan dokumentasi), dr. Aji Suranto (dokter spesialis anak), dan dr. Nilam (dokter umum) berangkat menuju Nairobi melalui Dubai, selanjutnya Tim ACT berkoordinasi dengan KBRI Nairobi dan mitra kerjanya.

c. Pada tanggal 24 – 27 Agustus 2011, Tim ACT berada di perbatasan Kenya-Somalia di distrik Dadak untuk melakukan kegiatan sosial kemanusiaan;

d. Tanggal 30 Agustus 2011, Tim ACT memasuki Mogadishu, ibukota Somalia, dan berada disana hingga tanggal 2 September 2011;

e. Tanggal 2 September 2011, Tim ACT kembali ke Nairobi dan saat ini telah berada di Wisma KBRI Nairobi;

f. Tim ACT merencanakan untuk kembali ke Indonesia pada tanggal 6 September 2011 dengan menggunakan pesawat Emirate Airlines yang akan tiba di Jakarta tanggal 7 September 2011 sore hari;

2. Khusus mengenai dr. Aisha Wardhana, yang diberitakan oleh 'suaminya' bernama Bustanil Arifin melalui blogspot bahwa ia sebagai relawan Indonesia di Somalia telah diculik oleh sekelompok bersenjata di Somalia. Berdasarkan hasil komunikasi langsung Kemlu pada tanggal 5 September 2011 dengan Ketua Tim ACT, Sdr. Imam Akbari yang saat ini berada di Wisma KBRI Nairobi serta Sdr, Ibnu Khajar, Senior Manager Partnership dan Communication ACT di Jakarta,
diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Dr. Aisha Wardhana adalah seorang dokter ahli bedah plastik yang tercatat sebagai relawan ACT yang siap bertugas apabila diperlukan sewaktu-waktu.

b. Dr. Aisha Wardhana pada awalnya diminta untuk bergabung dengan Tim ACT dibawah pimpinan Sdr. Imam Akbari yang berangkat tanggal 19 Agustus 2011, namun yang bersangkutan tidak jadi berangkat karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan dan yang bersangkutan menyatakan akan memberikan konfirmasi keberangkatan kemudian.

c. Ketika Tim ACT tiba di Nairobi hingga sebelum keberangkatan ke Mogadishu, Somalia, tanggal 30 Agustus 2011, dr. Aisha Wardhana melakukan komunikasi dengan tim dan menyampaikan bahwa ia berada di Doha, Qatar, untuk suatu pekerjaan. Ia menyatakan berkeinginan untuk bergabung dengan
Tim ACT di Mogadishu namun masih menunggu kepastian.

d. Sejak Tim ACT tiba di Somalia tanggal 30 Agustus 2011, karena buruknya infrastruktur komunikasi, Tim ACT tidak pernah lagi berhubungan dengan dr. Aisha Wardhana sampai munculnya berita dimaksud.

e. Berita mengenai diculiknya dr. Aisha Wardhana dimuat di blogspot suami yang bersangkutan dengan alamat www.bustanulis.blogspot.com, dimana informasi mengenai diculiknya dr. Aisha Wardhana diperoleh dari seorang pemandu lokal bernama Charles Ettoundi. Selanjutnya terdapat informasi bahwa dr. Aisha Wardhana telah dievakuasi ke Johannesburg, Afsel, setelah terluka akibat tertembak.

f. Namun demikian, berdasarkan penelusuran informasi yang dilakukan terhadap kedua orang aktifis ACT tersebut, mereka tidak bisa memastikan bahwa dr. Aisha Wardhana benar-benar berada di Somalia.

3. Selanjutnya Kemlu menghubungi nomor telepon suami dr. Aisha Wardhana Bustanil Arifin dan nomor telepon dr. Aisha Wardhana yang diadapat dari Sdr. Ibnu Khajar, Senior Manager ACT, namun kedua nomor telepon yang dihubungi dan tersambung tidak pernah diangkat. Selanjutnya, pihak Kemlu mengirim SMS kepada kedua nomor telepon tersebut dan dijawab bahwa dr. Aisha Wardhana saat ini berada di Johannesburg sedang menunggu pesawat terbang ke Indonesia.

4. Ketika pihak Kemlu berulangkali meminta untuk berkomunikasi langsung melalui telepon, suami dr. Aisha Wardhana tersebut menyatakan belum bisa dihubungi dan ketika Kemlu meminta informasi kepada suaminya mengenai posisi dr. Aisha di Johannesburg, agar Kemlu dapat menugaskan Pejabat KBRI Pretoria untuk menemui dr. Aisha Wardhana dan membantu kepulangan yang bersangkutan,
SMS Kemlu tersebut tidak dibalas.

5. Kemlu terus berupaya melakukan kontak-kontak melalui berbagai saluran untuk kepastian dan kebenaran informasi tersebut serta penanganan kasus dimaksud secara cepat dan tepat jika hal tersebut benar-benar terjadi.

Tidak ada komentar: