Gagah Wijoseno - detikNews
Jakarta -
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah berupaya
menelusuri kabar terkait dr Aisha Wardhana yang hilang di Somalia. Pihak
Kemlu pun siap memberi bantuan seandainya Aisha ternyata telah
ditemukan di Johanesburg, Afrika Selatan. Namun hingga kini sosok dr
Aisha masih misterius untuk mereka.
Berikut penjelasan Kemlu dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Senin (5/9/2011) terkait keberadaan dr Aisha.
1.
Menindaklanjuti berita di beberapa media online tanggal 5 September
2011 yang berawal dari blogspot dan twitter mengenai adanya seorang
relawan Indonesia bernama dr Aisha Wardhana yang diculik di Somalia,
Kementerian Luar Negeri segera melakukan upaya untuk menindaklanjuti
berita dimaksud. Dari hasil penelusuran Kemlu dapat kami sampaikan
ha-hal sebagai berikut:
a. Tanggal 15 Agustus 2011, 2 orang Tim
LSM Aksi Cepat Tanggap (ACT) yaitu Sdr. Imam Akbari dan Sdr. Andika
Purba telah menemui Pejabat Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan
rencana keberangkatan ke Somalia guna memberikan bantuan kemanusiaan
kepada rakyat Somalia yang dilanda
kelaparan dan penyakit akibat
konflik berkepanjangan di Somalia. Dalam kesempatan tersebut, Kemlu
menyampaikan bahwa situasi di Somalia sangat tidak kondusif dan untuk
itu disarankan agar membatalkan rencana dimaksud.
b. Tanggal 19
Agustus 2011, Tim ACT yang terdiri dari 4 orang yaitu Sdr. Imam Akbari
(ketua tim), Sdr. Andika Purba (logistik dan dokumentasi), dr. Aji
Suranto (dokter spesialis anak), dan dr. Nilam (dokter umum) berangkat
menuju Nairobi melalui Dubai, selanjutnya Tim ACT berkoordinasi dengan
KBRI Nairobi dan mitra kerjanya.
c. Pada tanggal 24 – 27 Agustus
2011, Tim ACT berada di perbatasan Kenya-Somalia di distrik Dadak untuk
melakukan kegiatan sosial kemanusiaan;
d. Tanggal 30 Agustus 2011, Tim ACT memasuki Mogadishu, ibukota Somalia, dan berada disana hingga tanggal 2 September 2011;
e. Tanggal 2 September 2011, Tim ACT kembali ke Nairobi dan saat ini telah berada di Wisma KBRI Nairobi;
f.
Tim ACT merencanakan untuk kembali ke Indonesia pada tanggal 6
September 2011 dengan menggunakan pesawat Emirate Airlines yang akan
tiba di Jakarta tanggal 7 September 2011 sore hari;
2. Khusus
mengenai dr. Aisha Wardhana, yang diberitakan oleh 'suaminya' bernama
Bustanil Arifin melalui blogspot bahwa ia sebagai relawan Indonesia di
Somalia telah diculik oleh sekelompok bersenjata di Somalia. Berdasarkan
hasil komunikasi langsung Kemlu pada tanggal 5 September 2011 dengan
Ketua Tim ACT, Sdr. Imam Akbari yang saat ini berada di Wisma KBRI
Nairobi serta Sdr, Ibnu Khajar, Senior Manager Partnership dan
Communication ACT di Jakarta,
diperoleh informasi sebagai berikut:
a.
Dr. Aisha Wardhana adalah seorang dokter ahli bedah plastik yang
tercatat sebagai relawan ACT yang siap bertugas apabila diperlukan
sewaktu-waktu.
b. Dr. Aisha Wardhana pada awalnya diminta untuk
bergabung dengan Tim ACT dibawah pimpinan Sdr. Imam Akbari yang
berangkat tanggal 19 Agustus 2011, namun yang bersangkutan tidak jadi
berangkat karena ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan dan
yang bersangkutan menyatakan akan memberikan konfirmasi keberangkatan
kemudian.
c. Ketika Tim ACT tiba di Nairobi hingga sebelum
keberangkatan ke Mogadishu, Somalia, tanggal 30 Agustus 2011, dr. Aisha
Wardhana melakukan komunikasi dengan tim dan menyampaikan bahwa ia
berada di Doha, Qatar, untuk suatu pekerjaan. Ia menyatakan berkeinginan
untuk bergabung dengan
Tim ACT di Mogadishu namun masih menunggu kepastian.
d.
Sejak Tim ACT tiba di Somalia tanggal 30 Agustus 2011, karena buruknya
infrastruktur komunikasi, Tim ACT tidak pernah lagi berhubungan dengan
dr. Aisha Wardhana sampai munculnya berita dimaksud.
e. Berita
mengenai diculiknya dr. Aisha Wardhana dimuat di blogspot suami yang
bersangkutan dengan alamat www.bustanulis.blogspot.com, dimana informasi
mengenai diculiknya dr. Aisha Wardhana diperoleh dari seorang pemandu
lokal bernama Charles Ettoundi. Selanjutnya terdapat informasi bahwa dr.
Aisha Wardhana telah dievakuasi ke Johannesburg, Afsel, setelah terluka
akibat tertembak.
f. Namun demikian, berdasarkan penelusuran
informasi yang dilakukan terhadap kedua orang aktifis ACT tersebut,
mereka tidak bisa memastikan bahwa dr. Aisha Wardhana benar-benar berada
di Somalia.
3. Selanjutnya Kemlu menghubungi nomor telepon suami
dr. Aisha Wardhana Bustanil Arifin dan nomor telepon dr. Aisha Wardhana
yang diadapat dari Sdr. Ibnu Khajar, Senior Manager ACT, namun kedua
nomor telepon yang dihubungi dan tersambung tidak pernah diangkat.
Selanjutnya, pihak Kemlu mengirim SMS kepada kedua nomor telepon
tersebut dan dijawab bahwa dr. Aisha Wardhana saat ini berada di
Johannesburg sedang menunggu pesawat terbang ke Indonesia.
4.
Ketika pihak Kemlu berulangkali meminta untuk berkomunikasi langsung
melalui telepon, suami dr. Aisha Wardhana tersebut menyatakan belum bisa
dihubungi dan ketika Kemlu meminta informasi kepada suaminya mengenai
posisi dr. Aisha di Johannesburg, agar Kemlu dapat menugaskan Pejabat
KBRI Pretoria untuk menemui dr. Aisha Wardhana dan membantu kepulangan
yang bersangkutan,
SMS Kemlu tersebut tidak dibalas.
5. Kemlu
terus berupaya melakukan kontak-kontak melalui berbagai saluran untuk
kepastian dan kebenaran informasi tersebut serta penanganan kasus
dimaksud secara cepat dan tepat jika hal tersebut benar-benar terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar