Didi Syafirdi - detikNews
Jakarta -
Aisha Wardhana menggebu-gebu menceritakan kepergiannya
ke Somalia dan kisah penculikan terhadap dirinya. Namun, Aisha tidak mau
membeberkan bukti-bukti dan dokumen perjalanannya. Karena ceritanya
sulit dipercaya, Aisha akhirnya mengaku tidak pergi ke Somalia, tidak
pergi ke mana-mana.
Pengakuan Aisha ini yang akhirnya menjadi
penutup pertamuan Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan Aisha Wardhana di
sebuah rumah makan di Perumnas Teluk Jambe Timur, Karawang, pada Rabu
(6/9/2011) malam. Dalam pertemuan yang berakhir pukul 23.00 WIB itu,
Aisha datang seorang diri mengenakan baju berwarna merah. Dia terlihat
sehat dan santai.
"Jadi, Ibu Aisha memilih untuk mengaku tidak
pernah ke Somalia dan tidak pergi ke mana-mana, dengan alasan yang tidak
bisa dijelaskan," kata Vice President Partnership and Communication ACT
Syuhelmaidi Syukur saat dihubungi detikcom, Kamis (8/9/2011). Syuhelmaidi ikut dalam pertemuan dengan Aisha bersama President ACT Ahyudin dan empat orang lain dari ACT.
Syuhelmaidi
membenarkan bahwa dalam pertemuan itu Aisha menceritakan kepada ACT
secara memukau perjalanan ke Somalia. "Tapi, Ibu Aisha tidak bisa
menunjukkan dokumen perjalanan ke Somalia, sehingga kami sulit percaya,"
kata Syuhelmaidi.
Nah, karena kisah Aisha tidak bisa dipercaya,
akhirnya, kata Syuhelmaidi, Aisha membuat pengakuan bahwa dirinya tidak
pergi ke Somalia dan tidak pergi ke mana-mana dengan alasan yang tidak
bisa dijelaskan. Aisha tidak mau jadi kontroversi.
Dengan
pengakuan Aisha ini, kata Syuhelmaidi, akhirnya ACT juga sepakat untuk
tidak akan mempersoalkan lebih jauh pengakuan Aisha. ACT akan fokus pada
persoalan Somalia yang lebih besar, karena warga Somalia membutuhkan
uluran tangan segera.
"Kami akan menyampaikan press release siang
nanti. Kami menghargai Ibu Aisha yang selama ini membantu ACT dan kami
akan lebih fokus kepada kasus Somalia yang lebih besar. Kalau ada pihak
lain yang terus menelusuri pengakuan Ibu Aisha, silakan saja, tapi itu
bukan urusan kami. Silakan menghubungi langsung Ibu Aisha," kata
Syuhelmaidi.
ACT juga mengkonfirmasi bahwa status Aisha Wardhana
di ACT hanya sebagai relawan lepas. Aisha yang mengaku sebagai dokter
lulusan Jepang itu pernah membantu aksi ACT dalam memeriksa kesehatan
para TKI yang tiba di Tanjung Priok pada Juli 2011 lalu. Dalam
perkembangannya, Aisha diketahui bernama asli Caroline Ruhning
Tyassasanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar