BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 04 April 2013

Polantas "Pemalak" Bule Layak Dipecat

 Jpnn
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan sikap seorang polisi yang menilang sekaligus memalak seorang turis asing yang mengendarai sepeda motor tanpa helm. Aksi ini terekam dalam sebuah tayangan video yang beredar di dunia maya.

Dalam video itu, seorang turis di Bali ditangkap oleh anggota Polantas lantaran tidak memakai helm. Tak berhenti sampai di situ, ternyata anggota polisi dari kesatuan sabuk putih itu melalak sang bule yang mengaku berkebangsaan Belanda.

"Itu adalah tindakan yg sangat memalukan, bukan hanya memalukan Korps Kepolisian tapi juga memalukan bangsa Indonesia. Sebab yang dia palak adalah turis asing. Perilaku polisi tersebut akan membuat turis akan takut datang ke negeri ini," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane saat dihubungi JPNN, Rabu malam (3/4).

Untuk itu institusi kepolisian, kata Neta, khususnya Polda Bali harus segera mencari polisi yang ada di tayangan Youtube itu, diadili dan dipecat. Sebab, menurutnya, apa yang dilakukan polisi itu sudah melanggar tiga hal.

Di antaranya melakukan pemerasan atau pemalakan terhadap pengguna lalulintas yang melanggar. Padahal bisa dilakukan penilangan sesuai prosedur yang berlaku dalam undang-undang Lalu Lintas.

"Kedua, sikap dan peerilaku polisi tersebut akan mengganggu citra indonesia di mata turis asing," ungkap Neta.

Belum lagi setelah memalak, polisi yang tak diketahui namanya itu langsung membeli empat botol bir dari hasil tilangnya. Ini, kata Neta, semakin mencoreng nama kepolisian.

"Melanggar tugasnya karena bermabuk-mabukan saat bertugas, apalagi aksi mabuk itu dilakukan di pos polisi. Ketiga pelanggaran ini membuat dia pantas dipecat dari Korps Kepolisian," tegas Neta.

Seperti diketahui pemalakan oleh oknum polisi itu direkam menggunakan kamera tersembunyi dan diunggah ke situs internet youtube itu.
Video berdurasi 4 menit.50 detik itu diunggah sejak 1 April 2013 ke internet melalui situs www.youtube.com dengan dua judul berbahasa Indonesia ”polisi korupsi di Bali dan berbahasa Inggris Corruption Police in Bali. Sejak diunggah oleh pengunggah yang mengatasnamakan akun ”Gil4sekali” hingga Rabu (3/4) sore kemarin telah ditonton sebanyak 301 pasang mata.

Adegan pemalakan tersebut dilakukan oleh oknum polisi yang berjaga di pos polisi Lio Square, perempatan Petitenget, Kuta Utara.

Oknum polisi yang tidak diketahui namanya karena nama tertutupi rompi berwarna hijau tersebut menilang turis Belanda yang mengaku bernama Van Der Spek. Di dalam pos, oknum polisi tersebut menyebutkan kesalahan Van Der Spek adalah tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor.

"Kalau di Pengadilan kamu harus membayar Rp 1.250.000 tapi kalau disini hanya Rp 200 ribu saja," ujar oknum tersebut saat melancarkan aksi "damai"nya kepada si turis. Tak pikir panjang Van Der Spek langsung menyodorkan uang Rp 200 ribu berupa 4 pecahan Rp 50 ribuan.

Dalam adegan selanjutnya, oknum polisi itu menggunakan uang hasil palaknya untuk membeli empat botol bir. (flo/jpnn)

Tidak ada komentar: