BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 15 April 2014

Demokrat Layak Lanjutkan Koalisi

Jpnn
SURABAYA - Wacana koalisi pada Pemilihan Presiden 2014 terus berkembang. Tidak hanya berkutat pada tiga poros, PDIP (Joko Widodo), Partai Golkar (Aburizal Bakrie), dan Partai Gerindra (Prabowo Subianto). Partai Demokrat dinilai layak untuk mengajukan calon presiden dengan mempertahankan koalisi pemerintahan saat ini.
Direktur Eksekutif Sonar Media Consultant (SMC) Fahrul Muzaqqi mengatakan, seharusnya Partai Demokrat berupaya mempertahankan koalisi pemerintahan yang ada saat ini. Tujuannya, ada keberlanjutan atas program-program yang digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama ini.
Modal suara pemilu legislatif 9,70 persen berdasar hasil hitung cepat, kata Fahrul, cukup memadai untuk mengajak parpol anggota koalisi bergabung lagi. “Peluang koalisi yang dipimpin Partai Demokrat itu sebenarnya masih cukup besar,” ujar dosen di Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga itu Senin (14/4).
Parpol anggota koalisi lama tersebut adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dari lima parpol tersebut, yang kecil kemungkinannya untuk bisa diajak bergabung adalah Partai Golkar. Sebab, partai tersebut telah memiliki calon presiden sendiri, yakni Aburizal Bakrie.
Sementara itu, bagi empat parpol yang lain, masih terbuka peluang untuk kembali diajak berkoalisi oleh SBY. “Di antara parpol tersebut, yang selama ini terbukti menjaga komitmen selama berkoalisi adalah PKB dan PAN,” ujar Fahrul.
Kalau melanjutkan koalisi, menurut Fahrul, Demokrat harus memiliki tokoh yang kuat untuk dijadikan calon presiden. Sebenarnya, Partai Demokrat tidak perlu repot-repot karena tinggal mengumumkan hasil konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Saat ini berbagai survei konvensi Partai Demokrat menempatkan Dahlan Iskan di urutan pertama. Menurut Fahrul, sosok Dahlan Iskan sangat tepat diusung koalisi Partai Demokrat menjadi calon presiden melawan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Melihat komposisi suara hasil pileg, Dahlan Iskan bisa disandingkan dengan Mahfud M.D., capres dari PKB. Duet Dahlan Iskan-Mahfud M.D. sangat berpeluang mengalahkan Joko Widodo atau Prabowo.
“Hanya, dua tokoh ini sama-sama dari Jawa Timur. Harus ada alasan yang bisa diterima publik," ujar Fahrul.
Namun, berkaca kepada Pilpres 2009, SBY dan Boediono juga sama-sama dari Jawa Timur dan bisa diterima masyarakat. ”Kalau pasangan ini diusung, mesin partai harus bekerja lebih keras mengejar elektabilitas capres lain,” sambungnya. (ano/dyn/c6/tom)

Tidak ada komentar: