INILAH.COM, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
akhirnya angkat bicara terkait kekisruhan diantara Polri dan KPK. Dalam
pernyataannya SBY mengungkapkan beberapa permasalahan yang saat ini
menjadi sorotan.
SBY menitik beratkan beberapa
permasalahan seperti dualisme penanganan kasus korupsi simulator SIM
yang menyeret mantan Kakorlantas Mabes Polri, Irjen Pol Djoko Susilo
yang diserahkan kepada KPK,
Selain itu, SBY juga menilai
penetapan salah satu penyidik KPK yakni Kompol Novel Baswedan oleh Polda
Bengkulu sangat tidak tepat pada saat ini.
Berikut adalah lima poin penting yang disampaikan Presiden SBY terkait konflik Polri dan KPK;
Saudara-saudara,
dengan penjelasan yang telah saya sampaikan tadi, saya akan ahiri
dengan kesimpulan utama yang tentunya juga berupa solusi dan
langkah-langkah yang mesti kita laksanakan kedepan.
1. penangan
hukum dugaan korupsi simulator sim yang melibatkan Irjen Pol Djoko
Susilo agar ditangani KPK dan tidak pecah. Polri menangani kasus-kasus
lain yang tidak terkait langsung.
2. Keingingan Polri untuk
melakukan proses hukum terhadap Kompol Novel Baswedan saya pandang tidak
tepat baik dari segi timing maupun caranya.
3. Perselisihan yang
menyangkut waktu penugasan penyidik polri yang bertugas di KPK perlu
diatur kembali dan akan saya tuangkan dalam peraturan pemerintah, saya
berharap nantinya teknis pelaksanaan juga diatur dalam MoU KPK antara
dan Polri.
4. Rencana Revisi UU KPK sepanjang untuk memerkuat dan
tidak untuk memperlemah KPK sebenarnya dimungkinkan. Tetapi saya
pandang kurang tepat untuk dilakukan sekarang ini. Lebih baik kita
tingkatkan sinergi dan intensitas semua upaya pemberantasan korupsi.
5.
Saya berharap, agar KPK dan polri dapat memperbaharui MoUnya dan
kemudian dipatuhi dan dijalankan serta dilakukan sinergi sehingga
peristiwa seperti ini tidak terus berulang di masa depan. Saya mencatat
banyak peristiwa di lalu yang baik antara Polri dan KPK.
Contohnya
kerjasama mencari dan menemukan terseangka korupsi yang kabur ke LN.
Berhasil dengan baik. Sinerginya dan dan kerjasamanya. Sementara Polri
juga mencatat prestasi di sejumlah bidang misalnya pemberantasan
terorismem, kejatan narkotika dan kejahatan jalanan. Juga prestasi
pengamanan dan pengaturan kegiatan nasional mudik lebaran dan
peringantan hari-hari besar yang lain. Semangat, energi dan kinerja
seperti ini saya yang ini dapat dijadikan modal untuk bersinergi dengan
KPK untuk melaksanakan tugas memberantas korupsi.[jat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar