BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 15 Maret 2013

7 Jenderal Bukan Penentu Capres 2014

INILAH.COM, Jakarta-Partai Amanat Nasional (PAN) tak mempermasalahkan nama Hatta Rajasa tak disinggung dalam pembicaraan tujuh purnawirawan jenderal dengan Presiden SBY mengenai capres potensial di 2014.

"Buat PAN tidak masalah nama Hatta tak masuk pembicaraan, karena itu kan hanya tujuh suara saja (purnawirawan jenderal)," ujar Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PAN, Viva Yoga Mauladi di Gedung DPR, Senayan, Jumat (15/3/2013).

Menurutnya, dalam Pilpres 2014 nanti suara Capres tidak ditentukan oleh tujuh purnawirawan jenderal yang bertemu Presiden SBY. Sebab pemilih Capres yang nyata adalah seluruh masyarakat Indonesia.

"Karena yang menentukan nanti rakyat Indonesia. Itu kan aspirasi dari tujuh orang yang disampaikan presiden. Itu bukan representasi dari rakyat Indoneasia yang jumlahnya 200 juta lebih," imbuhnya.

Dia mengatakan, pada prinsipnya PAN tetap akan menjalankan amanat Rakernas tahun 2011 yang mendeklarasikan Hatta Rajasa sebagai Capres 2014.

"Tidak usah dibuat heboh karena itu aspirasi warga negara Indonesia, bukan statusnya sebagai jenderal. Karena yang punya hak suara itu 200 juta lebih," tandasnya.

Sebelumnya, salah satu purnawirawan jenderal, Suaedy Marassabesy yang ikut dalam pertemuan tujuh jenderal dengan Presiden SBY menyebutkan jika dalam pertemuan itu juga membahas beberapa nama Capres 2014.

Setidaknya ada enam nama yang disebut jadi bahan perbincangan tujuh purnawirawan jenderal dengan SBY seperti Jokowi, Ical, Prabowo, Jusuf Kalla, Megawati, dan Mahfud MD.

Tidak ada komentar: