Arifin Asydhad - detikNews
Jakarta - Persoalan pangan masih terus terjadi di
negeri ini. Setelah naiknya harga daging sapi, kini harga bawang merah
dan bawang putih juga naik drastis. Kasus dugaan suap kuota impor daging
sapi juga tengah disidik KPK. Apakah ada rencana Presiden SBY mengganti
Menteri Pertanian Suswono? Presiden masih melakukan evaluasi.
Kasus
pangan menjadi salah satu tema yang disorot dan dibahas agak panjang
dalam pertemuan Presiden SBY dengan para pemimpin redaksi media massa di
Istana Negara, Jumat (15/3/2013). Pertanyaan dari para pemimpin redaksi
terkait pangan antara lain soal ketersediaan bawang putih dan bawang
merah yang menjadi berita hangat beberapa hari terakhir.
Selain
itu, juga ada yang mempertanyakan harga daging sapi yang kelewat mahal
dan penyediaan daging sapi di dalam negeri. Juga ada yang menyinggung
soal impor beras dan kesejahteraan petani. Ada juga yang menanyakan
mengenai dugaan keterlibatan Menteri Pertanian Suswono dalam kasus suap
dalam kuota impor daging dari Australia.
Dengan berbagai kasus
pangan itu, SBY ditanya apakah ada rencana untuk mengganti Menteri
Pertanian Suswono dengan orang profesional bukan dari partai politik
agar persoalan-persoalan pangan bisa diatasi lebih baik dalam sisa waktu
1,5 tahun ke depan. Ini ditanyakan juga terkait adanya dugaan bahwa ada
konflik kepentingan antar menteri dengan parpolnya terkait kebijakan
pangan.
Terhadap hal ini, SBY mengatakan sebenarnya menteri itu
berasal dari partai politik atau jalur profesional, bukan masalah. "Yang
jelas, menteri tersebut harus berkomitmen kepada rakyat dan bertanggung
jawab kepada presiden, bukan kepada partainya," kata SBY.
Terkait
kasus suap kuota impor daging sapi dan dugaan keterlibatan Menteri
Pertanian Suswono, SBY menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk melakukan
penyidikan. "KPK akan memeriksa kasus hukumnya, saya akan mengecek dari
sisi kebijakan-kebijakannya," kata SBY.
"Sekarang evaluasi masih terus berjalan. Jadi, saya hanya membatasi bicara sampai di sini dulu," tambah SBY.
Tidak Intervensi KPK
Sementara
itu, terkait isu bahwa Presiden SBY melakukan intervensi terhadap KPK
dalam penetapan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum,
SBY membantah keras. "Saya tidak pernah intervensi KPK. Selama 9 tahun
menjadi presiden, saya bersumpah tidak akan intervensi KPK. Besan saya
saja ditahan," tegas SBY.
SBY juga telah mendapat konfirmasi
dari KPK mengenai penetapan Anas sebagai tersangka. "Yang disampaikan
kepada saya, bahwa KPK menetapkan (Anas Urbaningrum) sebagai tersangka
atas dasar hukum. KPK akan mempertanggungjawabkan ini di pengadilan,"
terang SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar