Robert - detikNews
Jakarta - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)
akan melakukan advokasi terhadap jurnalis Paser TV Nurmila Sari Wahyuni
(23) yang dikeroyok oknum aparat desa dan belasan orang tak dikenal saat
melakukan peliputan hingga keguguran. IJTI juga menuntut pelaku
pengeroyokan dihukum.
Penegasan itu disampaikan Ketua IJTI Kaltim
Fitriansyah Adisurya bersama Ketua Bidang Advokasi IJTI Pusat Pasaoran
Simanjuntak, menyikapi kasus yang dialami Nurmila.
"IJTI akan
melakukan advokasi atas kasus ini dan menuntut aparat desa yang
melakukan tindakan biadab ini diproses secara hukum," kata Fitriansyah
melalui siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (3/3/2013) malam.
IJTI
mengecam keras tindakan aparat desa yang menganiaya Nurmila saat
melakukan peliputan sengketa tanah di Desa Rantau Panjang, Paser,
Kalimantan Timur.
"Pada saat kejadian, Nurmila juga sudah meminta
aparat untuk tidak melakukan kekerasan. Namun permintaan itu tidak
ditanggapi, hingga terjadi penganiayaan yang berdampak Nurmila menderita
luka-luka hingga keguguran kehamilan," sebut Fitriansyah.
"Atas
peristiwa ini, IJTI menuntut Polisi untuk mengusut tuntas peristiwa ini,
dan membawa pelaku untuk diproses secara hukum," tegasnya.
Hal
tidak jauh berbeda disampaikan Wakil Ketua PWI Kaltim Bidang Advokasi
Wartawan, Charles Siahaan. PWI meminta Kapolda Kaltim Irjen Pol Anas
Yusuf memerintahkan langsung Kapolres Paser AKBP Ismahjuddin untuk
mengusut kasus tersebut.
"Kapolda Kaltim harus bersuara
perintahkan anak buahnya untuk mengusut pelaku. Sekaligus memberi
perlindungan kepada semua wartawan yang bertugas di lapangan," kata
Charles.
"Keterlibatan aparat desa atau siapapun dalam aksi
kekerasan terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugasnya, jangan
sampai dibiarkan. Harus terus diproses sampai pengadilan. Apalagi dalam
kasus ini, yang dianiaya adalah wartawati yang sedang hamil dan
mengakibatkan keguguran," tutupnya.
Yuni dikeroyok dan mengalami
luka-luka sehingga harus mendapat perawatan medis sejak Sabtu (3/3/2013)
kemarin beberapa jam usai kejadian. Sedangkan Kapolres Paser AKBP
Ismahjuddin saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui peristiwa
tersebut terjadi di wilayahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar