BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 04 Maret 2013

Polisi Harus Usut Tuntas Pengeroyokan Wartawati TV Hingga Keguguran

Robert - detikNews

Samarinda - Insiden pengeroyokan terhadap Nurmila Sari Wahyuni (23), jurnalis Paser TV di Kabupaten Paser, Kaltim, hingga keguguran menuai kecaman dari DPRD Kaltim. Wakil rakyat meminta kepolisian menangkap para pelaku pengeroyokan dan penaniayaan.

"Harus, apapun kepolisian setempat harus menangkap pelaku dan mengusut tuntas," kata Ketua Komisi I Bidang Hukum DPRD Kaltim, Sudarno, kepada wartawan di Samarinda, Minggu (3/3/2013) sore WITA.

Menurut dia, seorang jurnalis dalam melaksanakan tugasnya dilindungi oleh Undang-Undang. Oleh karenanya tidak dibenarkan mendapat perlakuan tindak kekerasan menjurus ke tindak kriminal.

"Ini menghalang-halangi tugas jurnalis saat meliput, mengeroyok dan menganiaya. Belum lagi soal janin yang dikandung wartawati itu," tegasnya.

Sudarno juga menyoroti kinerja Kapolres Paser AKBP Ismahjuddin, yang mengaku tidak tahu dengan kejadian itu dan baru akan melakukan pengecekan terkait insiden tersebut.

"Kan kejadiannya Sabtu kemarin. Kalau Kapolresnya benar tidak tahu, Polda Kaltim turun tangan. Kalau perlu, DPRD Kaltim meminta Kapolresnya dievaluasi dan dicopot dari jabatannya," sebut Sudarno.

"Sekali lagi, siapapun, tidak diperbolehkan melakukan tindak kekerasan oleh dan kepada siapapun. Kalau pun misalnya ada pihak yang berkeberatan dengan pemberitaan media, bisa melalui jalur keberatan ke Dewan Pers, tidak main hakim sendiri. Indonesia negara hukum," tutup Sudarno.

Seperti diketahui, aksi kekerasan terhadap jurnalis menimpa Nurmila Sari Wahyuni (23), jurnalis Paser TV yang harus dirawat intensif di RSUD Panglima Sebaya, Paser, Kalimantan Timur. Dia dikeroyok oknum aparat desa berinisial Iy dan belasan orang tak dikenal saat melakukan peliputan sengketa tanah di Desa Rantau Panjang, Paser. Nurmila pun mengalami keguguran janin anak ketiga yang sedang dikandungnya.

Yuni dikeroyok dan mengalami luka-luka sehingga harus mendapat perawatan medis sejak Sabtu (3/3/2013) kemarin, beberapa jam usai kejadian. Sedangkan Kapolres Paser AKBP Ismahjuddin saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya.

Tidak ada komentar: