INILAH.COM, Jakarta - Kondisi pendidikan di desa
tertinggal, terpencil, dan terisolasi, pesisir pantai, serta daerah
pulau-pulau kecil/terluar di Tanah Air masih sangat memprihatinkan.
Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama TNI Angkatan
Laut bahu-membahu menyukseskan program Kapal Pintar.
Dalam program ini, BRI telah membantu pengadaan Kapal Pintar senilai Rp3 miliar. Hal tersebut diutarakan Sekretaris Perusahaan Muhamad Ali di Jakarta. “Dalam proyek Kapal Pintar ini, BRI membantu TNI AL dengan anggaran pembangunan kapal sebesar Rp3 miliar,” ujar Ali. Pendanaan ini merupakan bagian dari Program BRI Peduli Pendidikan.
“Kami menyambut baik kehadiran Kapal Pintar ini, yang merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar yang diprakarsai Ibu Ani Yudhoyono, dimana Program Indonesia Pintar menjangkau daerah yang tidak terjangkau (To Reach The Unreached), yang diimplementasikan dalam aksi nyata di lapangan dalam bentuk: Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar, dan Rumah Pintar,” papar Ali.
Sebelumnya, baik BRI dan TNI AL telah bekerjasama dalam pembayaran gaji anggota TNI AL melalui rekening BRI dan Penyaluran Dana Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN) serta Dana Pemeliharaan Kesehatan (DPK) TNI AL.
Ibu Negara sempat mengatakan bahwa kapal ini dapat digunakan untuk anak-anak di pulau terdepan dan di daerah perbatasan untuk belajar. "Dengan upaya itu anak-anak yang butuh pendidikan non formal sedikit banyak dapat terpenuhi melalui sarana yang kita sediakan," katanya.
Ali kembali memaparkan, sesuai kerjasama dengan TNI AL, dalam menjangkau masyarakat di daerah terluar akan pendidikan, Kapal Pintar ini akan dijadikan perpustakaan keliling (mobile library). Nantinya kapal ini menjadi tempat belajar. Dengan segala perlengkapannya bagi masyarakat pesisir, Kapal Pintar ini bisa menjangkau masyarakat, utamanya anak-anak usia dini dan siswa sekolah.
Kapal Pintar akan dioperasikan secara periodik untuk mengunjungi ke desa-desa terpencil. “Nantinya Kapal ini akan berkoordinasi dengan instansi-instansi/dinas terkait seperti Pemda, Kepolisian, Dinas Kependidikan Nasional dan Dinas Kesehatan sehingga aplikasi kapal pintar ini menjadi komprehensif dengan berbagai macam stakeholder. Harapan kami agar peningkatan taraf pendidikan dan kesejahteraan masyarakat pesisir dan sekitarnya memperoleh hasil yang optimal,” papar Ali.
Ali mengatakan, pihaknya optimistis program ini akan berhasil mengingat Indonesia pernah berhasil meraih penghargaan bergengsi dari UNESCO King Sejong Literacy Prizes atas program bertajuk "Peningkatan Kualitas Pendidikan Literasi Melalui Literasi Kewirausahaan, “Budaya Membaca, dan Pelatihan Para Pendidik."
“Hal tersebut menggugah hati kami untuk berperan serta atas kualitas pendidikan di Indonesia. Penghargaan pemberantasan buta huruf yang akan diterima bulan September 2013 mendatang, memberikan harapan baru atas perbaikan pendidikan bagi anak-anak bangsa,” imbuh dia.
Dikatakannya, bantuan BRI ini sejalan dengan visi Program Bakti TNI AL atas desa tertinggal, terpencil dan terisolasi, pesisir pantai serta daerah pulau-pulau kecil/terluar. TNI AL juga memiliki perhatian yang sama dan bermaksud membangun Kapal Pintar. “Hal tersebut yang akhirnya membawa kami untuk dapat berkumpul di hari ini untuk menjalin perjanjian kerjasama untuk pengadaan Kapal Pintar,” ucap Ali.
Guna menyukseskan visi tersebut, kedua institusi tidak main-main. Kapal Pintar ini merancang sistem pembelajaran menggunakan pendekatan Multiple Intelligent dengan metode Joyful Learning dan Integrated Learning dan dilengkapi 4 Sentra, yaitu: Sentra Buku, Sentra Komputer, Sentra Alat Permainan Edukatif dan Sentra Audio Visual dan Panggung. “Oleh karena itu, maka Kapal Pintar yang dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan dan alat peraga adalah suatu terobosan yang dikembangkan oleh TNI AL dan dapat dijadikan pilot project bagi kegiatan-kegiatan sejenis,” tambah Ali.
Tiga unit kapal pintar terdiri dari 1 unit bantuan BRI (Kal Pintar BRI 1) untuk Sorong, Papua. dari Bank Mandiri (Kal Pintar Mandiri 1) untuk wilayah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; (1) dari BNI (Kal Pintar BNI 1) untuk Selayar, Sulawesi Selatan.
Selain memberikan bantuan Kapal Pintar, BRI juga menyerahkan 1 unit Motor Pintar. untuk wilayah Miangas, Sulawesi Utara. Motor pintar ini berupa motor box yang juga telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengangkut buku-buku.
"Ini juga multipurpose bisa digunakan untuk patroli terbatas, bisa untuk dokter atau bidan yang membawa orang sakit dari pulau terpencil ke rumah sakit," tambah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio usai peresmian kapal pintar di Markas Komando Lintas Laut Militer TNI AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Marsetio mengatakan, pengadaan buku di kapal pintar dilakukan dengan cara kerja sama dengan Perpustakaan Nasional. Rencananya akan ada prajurit yang dilatih untuk mengatur dan mencari buku di kapal tersebut. "Nanti kita akan lakukan pelatihan kepada prajurit mengenai hal itu," katanya.
Sebagai bank yang tersebar dan terbesar dengan jumlah lebih dari 9.000 unit kerja real time on-line di seluruh pelosok negeri, maka Bank BRI memiliki perhatian yang sama untuk membangun daerah-daerah terluar baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang bermukim di remote area. [*]
Dalam program ini, BRI telah membantu pengadaan Kapal Pintar senilai Rp3 miliar. Hal tersebut diutarakan Sekretaris Perusahaan Muhamad Ali di Jakarta. “Dalam proyek Kapal Pintar ini, BRI membantu TNI AL dengan anggaran pembangunan kapal sebesar Rp3 miliar,” ujar Ali. Pendanaan ini merupakan bagian dari Program BRI Peduli Pendidikan.
“Kami menyambut baik kehadiran Kapal Pintar ini, yang merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar yang diprakarsai Ibu Ani Yudhoyono, dimana Program Indonesia Pintar menjangkau daerah yang tidak terjangkau (To Reach The Unreached), yang diimplementasikan dalam aksi nyata di lapangan dalam bentuk: Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar, dan Rumah Pintar,” papar Ali.
Sebelumnya, baik BRI dan TNI AL telah bekerjasama dalam pembayaran gaji anggota TNI AL melalui rekening BRI dan Penyaluran Dana Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN) serta Dana Pemeliharaan Kesehatan (DPK) TNI AL.
Ibu Negara sempat mengatakan bahwa kapal ini dapat digunakan untuk anak-anak di pulau terdepan dan di daerah perbatasan untuk belajar. "Dengan upaya itu anak-anak yang butuh pendidikan non formal sedikit banyak dapat terpenuhi melalui sarana yang kita sediakan," katanya.
Ali kembali memaparkan, sesuai kerjasama dengan TNI AL, dalam menjangkau masyarakat di daerah terluar akan pendidikan, Kapal Pintar ini akan dijadikan perpustakaan keliling (mobile library). Nantinya kapal ini menjadi tempat belajar. Dengan segala perlengkapannya bagi masyarakat pesisir, Kapal Pintar ini bisa menjangkau masyarakat, utamanya anak-anak usia dini dan siswa sekolah.
Kapal Pintar akan dioperasikan secara periodik untuk mengunjungi ke desa-desa terpencil. “Nantinya Kapal ini akan berkoordinasi dengan instansi-instansi/dinas terkait seperti Pemda, Kepolisian, Dinas Kependidikan Nasional dan Dinas Kesehatan sehingga aplikasi kapal pintar ini menjadi komprehensif dengan berbagai macam stakeholder. Harapan kami agar peningkatan taraf pendidikan dan kesejahteraan masyarakat pesisir dan sekitarnya memperoleh hasil yang optimal,” papar Ali.
Ali mengatakan, pihaknya optimistis program ini akan berhasil mengingat Indonesia pernah berhasil meraih penghargaan bergengsi dari UNESCO King Sejong Literacy Prizes atas program bertajuk "Peningkatan Kualitas Pendidikan Literasi Melalui Literasi Kewirausahaan, “Budaya Membaca, dan Pelatihan Para Pendidik."
“Hal tersebut menggugah hati kami untuk berperan serta atas kualitas pendidikan di Indonesia. Penghargaan pemberantasan buta huruf yang akan diterima bulan September 2013 mendatang, memberikan harapan baru atas perbaikan pendidikan bagi anak-anak bangsa,” imbuh dia.
Dikatakannya, bantuan BRI ini sejalan dengan visi Program Bakti TNI AL atas desa tertinggal, terpencil dan terisolasi, pesisir pantai serta daerah pulau-pulau kecil/terluar. TNI AL juga memiliki perhatian yang sama dan bermaksud membangun Kapal Pintar. “Hal tersebut yang akhirnya membawa kami untuk dapat berkumpul di hari ini untuk menjalin perjanjian kerjasama untuk pengadaan Kapal Pintar,” ucap Ali.
Guna menyukseskan visi tersebut, kedua institusi tidak main-main. Kapal Pintar ini merancang sistem pembelajaran menggunakan pendekatan Multiple Intelligent dengan metode Joyful Learning dan Integrated Learning dan dilengkapi 4 Sentra, yaitu: Sentra Buku, Sentra Komputer, Sentra Alat Permainan Edukatif dan Sentra Audio Visual dan Panggung. “Oleh karena itu, maka Kapal Pintar yang dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan dan alat peraga adalah suatu terobosan yang dikembangkan oleh TNI AL dan dapat dijadikan pilot project bagi kegiatan-kegiatan sejenis,” tambah Ali.
Tiga unit kapal pintar terdiri dari 1 unit bantuan BRI (Kal Pintar BRI 1) untuk Sorong, Papua. dari Bank Mandiri (Kal Pintar Mandiri 1) untuk wilayah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; (1) dari BNI (Kal Pintar BNI 1) untuk Selayar, Sulawesi Selatan.
Selain memberikan bantuan Kapal Pintar, BRI juga menyerahkan 1 unit Motor Pintar. untuk wilayah Miangas, Sulawesi Utara. Motor pintar ini berupa motor box yang juga telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengangkut buku-buku.
"Ini juga multipurpose bisa digunakan untuk patroli terbatas, bisa untuk dokter atau bidan yang membawa orang sakit dari pulau terpencil ke rumah sakit," tambah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio usai peresmian kapal pintar di Markas Komando Lintas Laut Militer TNI AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Marsetio mengatakan, pengadaan buku di kapal pintar dilakukan dengan cara kerja sama dengan Perpustakaan Nasional. Rencananya akan ada prajurit yang dilatih untuk mengatur dan mencari buku di kapal tersebut. "Nanti kita akan lakukan pelatihan kepada prajurit mengenai hal itu," katanya.
Sebagai bank yang tersebar dan terbesar dengan jumlah lebih dari 9.000 unit kerja real time on-line di seluruh pelosok negeri, maka Bank BRI memiliki perhatian yang sama untuk membangun daerah-daerah terluar baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang bermukim di remote area. [*]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar