BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 11 Maret 2013

M Nuh: Pendidikan Bisa Putuskan Rantai Kemiskinan

VIVAnews - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh menegaskan bahwa kemiskinan tidak boleh menghambat seseorang untuk berprestasi. Kemiskinan, ujarnya, bisa didobrak dengan pendidikan dan kerja keras.
“Bangsa ini bisa maju kalau semua komponen masyarakat memilki kesempatan yang sama. Tugas kita adalah melakukan akses. Anggaran untuk bidik misi Rp1,4 triliun. Kita harus punya percaya diri," ujar M. Nuh saat memberikan kuliah umum di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu, 10 Maret 2013.
Menurutnya, harus ada tekad kuat untuk memutuskan mata rantai kemiskinan. Ia pun mencontohkan bahwa stafnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pernah hidup dalam kemiskinan. Namun, kini mereka berhasil meraih gelar profesor dan doktor.
Pada kesempatan tersebut, M. Nuh juga menyinggung jumlah mahasiswa miskin yang berhasil masuk di universitas negeri. "Tugas kita memberikan akses melalui afirmasi. Bukan dari mobil mewah di halaman parkir kampus, tapi berapa orang miskin yang masuk di kampus negeri. Hanya 28 persen anak Indonesia yang menjadi mahasiswa," katanya.

Dia pun berharap pihak kampus ikut andil dalam program beasiswa bidik misi pemerintah. Salah satunya dengan memberikan pendampingan, keterampilan, dan bekal ekstra. "Pro aktif menjemput peserta bidik misi," ucapnya.
Sementara itu Rektor Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak, Thamrin Usman, mengatakan bahwa kemiskinan di Kalimantan Barat memang ada. Namun, ujar Thamrin, jumlahnya tidak banyak.
“Dan hal itu tersebar di seluruh kabupaten atau kota di Kalimantan Barat ini. Nah, dengan pendidikan itulah kemiskinan akan diberantas,” kata Thamrin.

Tidak ada komentar: