VIVAnews
- Sebanyak 600 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di perkebunan
kelapa sawit di Felda Sahabat Blok 17, Sabah, Malaysia, diungsikan.
Evakuasi dilakukan karena kondisi keamanan sedang tidak menentu, setelah
terjadi baku tembak antara pasukan Malaysia dengan Kesultanan Sulu,
yang bersengketa atas wilayah Sabah.
"Mereka sudah diamankan, tidak perlu dipulangkan karena sudah selesai juga," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Jumhur Hidayat, di Jakarta, Senin 4 Maret 2013. "Mereka diungsikan di perkebunan yang jauh dari kontak senjata."
Dia menambahkan, upaya evakuasi para TKI dilakukan sejak 12 Februari 2013. Konsulat Jendral Republik Indonesia di Sabah bekerjasama dengan Felda (perusahaan perkebunan di Malaysia) dan Kepolisian Daerah Sabah untuk proses evakuasi ini.
"Mereka sudah diamankan, tidak perlu dipulangkan karena sudah selesai juga," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Jumhur Hidayat, di Jakarta, Senin 4 Maret 2013. "Mereka diungsikan di perkebunan yang jauh dari kontak senjata."
Dia menambahkan, upaya evakuasi para TKI dilakukan sejak 12 Februari 2013. Konsulat Jendral Republik Indonesia di Sabah bekerjasama dengan Felda (perusahaan perkebunan di Malaysia) dan Kepolisian Daerah Sabah untuk proses evakuasi ini.
Jumhur memastikan, saat
terjadi kontak senjata kemarin, tidak ada warga negara Indonesia yang
menjadi korban. Untuk memastikan keselamatan para TKI, BNP2TKI juga
sudah berkoordinasi dengan konsulat di Tawau, Kinabalu.
Untuk diketahui, terdapat 52 blok perkebunan di wilayah Sabah. Di wilayah itu, ada 8.000 warga negara Indonesia yang bekerja di perkebunan-perkebunan. Namun, hanya ada 600 TKI yang bekerja di blok 17. (umi)
Untuk diketahui, terdapat 52 blok perkebunan di wilayah Sabah. Di wilayah itu, ada 8.000 warga negara Indonesia yang bekerja di perkebunan-perkebunan. Namun, hanya ada 600 TKI yang bekerja di blok 17. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar