INILAH.COM, Jakarta - Polisi menegaskan kelompok terduga teroris
yang berhasil dibekuk tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror
beberapa waktu lalu, bukanlah orang baru.
Meski diduga
merupakan jaringan kelompok baru, namun anggota jaringan ini telah lama
terlibat aksi teror di beberapa wilayah di Indonesia. Hal itu diketahui
dari pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
"Dari hasil profiling,
ada yang pernah ikut pelatihan di Aceh, perampokan Medan dan ada juga
yang terkait kelompok Badri cs. Diketahui Badri juga pernah melakukan
pelatihan di Poso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Boy
Rafli Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/3/2013).
Menurut
Boy, dari hasil pemeriksaan terhadap anggota terduga teroris yang
berhasil dibekuk, diketahui masih adanya interaksi dengan kelompok lain.
"Informasi Fal alias Bram, yang mengaku pernah berinteraksi dengan
kelompok Toriq di Depok. Mereka juga punya hubungan dengan jaringan
teror lain," ungkapnya.
Boy menjelaskan, anggota jaringan
kelompok teroris ini memiliki kemampuan yang tak kalah hebat dengan
jaringan kelompok-kelompok lainnya.
Dia menegaskan, saat ini tim
Densus 88 dan pihak Polda Metro Jaya masih melakukan pengembangan
terhadap tersangka. Pengembangan yang dilakukan, antara lain mengenai
target sasaran aksi peledakan, seperti kantor kepolisian, dan markas
TNI. [mvi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar