TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung batal melakoni laga lawan Persija Jakarta setelah bis yang mereka tumpangi dihadang dan dilempari sekelompok massa, Sabtu (22/6).
Setelah menolak bertanding, Persib lantas mengeluarkan pernyataan resmi yang ditanda tangani Glen Sagita, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat. Berikut pernyataan dan kronologi bentrok seperti dikutip dari situs resmi Persib Bandung.
Pada hari Sabtu 22 Juni 2012 pukul 13.45 WIB, bus yang membawa
rombongan tim PERSIB yang terdiri dari pemain dan ofisial telah diserang
oleh sekelompok orang tidak dikenal dalam perjalanan menuju Stadion
Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk melaksanakan pertandingan melawan
Persija Jakarta, pada Kompetisi Indonesia Super League 2012-2013.
Kejadian
tidak terduga ini berlangsung di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan,
sesaat bus keluar dari pelataran parkir hotel Kartika Chandra. Tentu
saja ini sangat mengejutkan bagi PERSIB karena pihak panpel Persija
sudah memberikan jaminan keamanan bagi PERSIB untuk masuk dan keluar
SUGBK. Serangan sporadis berupa pelemparan batu dan bom molotov,
menghancurkan kaca bus bagian depan dan samping kiri, serta melukai
pemain dan ofisial PERSIB.
Dalam kondisi tidak ada
kepastian dan jaminan keamanan dari Panpel Persija, walaupun sejak
technical meeting PERSIB sudah meminta pengamanan maksimal kepada Panpel
Persija, Manajer Persib H. Umuh Muchtar yang juga mengalami luka,
memutuskan agar bus yang membawa mereka langsung kembali ke Bandung.
Apalagi,
dari informasi di berbagai media online yang kredibel sudah ada ribuan
pendukung tim tuan rumah berkerumun di area SUGBK, walaupun polisi sudah
melarang hadirnya penonton ke SUGBK!
Kini berkat
lindungan Tuhan Yang Maha Esa, seluruh anggota tim dan ofisial dalam
keadaan aman dan selamat. Mereka yang terluka langsung ditangani oleh
petugas kesehatan dan semua diistirahatkan agar pulih dari pengalaman
yang traumatis ini.
Sementara itu Panpel Persija dan
Pengawas Pertandingan dari Liga Indonesia masih menggelar kick off di
SUGBK, walaupun PERSIB tidak hadir pada kesempatan tersebut. Tidak jelas
sampai sekarang bagaimana status pertandingan PERSIB vs Persija pada
putaran ke-2 ISL 2013.
Untuk itu PERSIB merasa perlu memberikan pernyataan sebagai berikut:
1. PERSIB mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh ofisial dan anggota tim
2.
PERSIB menyatakan penyesalan atas penyerangan oleh kelompok liar dan
meminta jajaran Polda Metro Jaya mengusut dan menindak para pelaku
sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia
3. PERSIB
protes keras dan mempertanyakan minimnya pengamanan yang tersedia,
padahal pengalaman menunjukkan pertandingan PERSIB vs Persija selalu
membutuhkan pengamanan maksimal
4. PERSIB mempertanyakan
pelecehan nilai Fair Play oleh mereka yang menebarkan teror dan rasa
takut dalam sepakbola Indonesia, sehingga mengesankan ingin meraih
kemenangan dengan segala cara
5. PERSIB meminta agar PT
Liga Indonesia menggelar ulang pertandingan PERSIB vs Persija putaran
ke-2 ISL musim 2013 di kota yang netral dengan jaminan kemanan dan
keselamatan bagi seluruh pihak, baik penyelenggara, tim peserta,
penonton di stadion dan masyarakat sekitar tempat pertandingan
6.
Meminta Bobotoh jangan melakukan sweeping terhadap mobil nomor polisi B
karena mereka adalah tamu di Kota Bandung yang harus dihormati
7.
Pelaku penyerangan adalah pengecut yang tidak mungkin berani datang ke
Bandung. Dengan demikian, Bobotoh harus tunjukan sifat ksatria dan
beradab
8. Meminta maaf kepada warga yang telah mengalami
kerusakan kendaraan bermotor akibat tindakan beberapa oknum yang
mengaku bobotoh tapi tidak bertanggung jawab
Demikian
pernyataan dan sikap resmi PERSIB, demi kemajuan sepak bola sebagai alat
perjuangan bagi kemajuan negeri tercinta Indonesia
Bandung, 22 Juni 2013
PT. Persib Bandung Bermartabat
Glen Sagita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar