Pewarta: Panca Hari Prabowo
Jakarta (ANTARA
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keputusan
pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi merupakan
pilihan yang pahit namun harus diambil agar ekonomi nasional sehat dan
tidak menyulitkan kehidupan masyarakat dalam jangka panjang.
"Ini pilihan yang pahit, tetapi harus kita ambil. Saya tidak ingin
ekonomi kita menjadi buruk dan akhirnya menyuliykan kehidupan rakyat,"
kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Sabtu.
Presiden dalam tweet lainnya mengatakan setelah dua tahun pemerintah
bertahan untuk tidak naikkan harga BBM, meskipun subsidi sangat
membengkak, kali ini terpaksa dinaikkan.
"Jika saya tidak naikkan harga BBM karena berhitung untung rugi dari
segi politik, beban kita ke depan justru akan terus bertambah,"
katanya.
Kepala Negara mengatakan pengurangan subsidi BBM untuk selamatkan
ekonomi agar uang negara bisa untuk bantu rakyat tidak mampu dan bangun
infrastruktur.
Masyarakat juga diminta untuk mengawasi penyaluran
bantuan bagi masyarakat miskin agar tepat sasaran disamping
memerintahkan Kepolisian dan TNI membantu mengamankan proses penyaluran
bantuan.
"Bagi kalangan mampu termasuk perusahaan swasta dan BUMN, mari kita
bantu masyarakat seperti pasar murah dan bantuan sembako," kata
Presiden.
"Sebagai pemimpin, kita harus siapkan solusi tiap masalah. Beri
kemudahan pemimpin pengganti kita. Ambil resiko dan berbuatlah," kata
Presiden dalam tweetnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar