BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 10 September 2015

Andi Arief: Pemerintah Jangan Mengulang Freeport

 Laporan: Dar Edi Yoga
RMOL. Pemerintah diingatkan jangan sampai terkecoh lagi dengan sandiwara pihak asing.

"Cukup sudah Belanda dan Amerika yang bermain sandiwara soal 'gunung tembaga' yang membuat pemerintah Indonesia terlalu gampang melepasnya," tegas Andi Arief yang pernah menjabat staf khusus presiden bidang bencana dan bantuan sosial era Soesilo Bambang Yudhoyono, dalam pesan singkatnya kepada redaksi, Rabu (9/9).

Andi mengatakan, Amerika melalui PT Freeport tidak mungkin jauh-jauh ke Papua cuma mau eksploitasi tembaga. Yang ternyata, di bawahnya ada emas berlimpah. Sandiwara serupa juga dilakukan Belanda. Diduga kuat kerusakan pada situs bawah permukaan Gunung Padang di Cianjur akibat pembangunan lorong yang dibuat dulu oleh Belanda.

"Bahkan laporan masyarakat, Belanda saat membangun stasiun Kereta Api Lampegan juga melakukan pengeboman di salah satu sisi untuk membuka kesulitan mencari jalan masuk ke Gunung Padang bawah permukaan," beber Andi.

Menurut Andi, pemerintah Indonesia bisa memanggil pihak Kedubes Belanda untuk menjelaskan persoalan ini. Pasalnya, laporan arkeolog, NJ Krom yang diperoleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) menemukan bahwa tahun 1914 hanya ada laporan atas permukaan situs yang juga tidak jelas.

"Hebatnya para peneliti kita secara detail bisa melihat bekas-bekas lorong yang dibangun Belanda dengan kecerdikan dan teknologi yang ada," imbuh inisiator TTRM Gunung Padang tersebut.

Kini, masih kataAndi, peneliti TTRM tinggal menunggu Menteri Pendidikan Kebudayaan dan pemerintah merespon ini segera.

"Kalau dulu Freeport mengelabui dengan isu tembaga, kali ini jangan lagi kita percaya dengan isu batu-batu kollumnar join bersebaran yang disakralkan sedemikian rupa agar kita tidak melihat dan mendapatkan yang lebih sakral lagi di lapisan-lapisan di bawahnya. Ada monumen dahsyat, ada ruang hampa udara (chamber), ada timbunan metal," demikian Andi, mengingatkan.[wid]

Tidak ada komentar: