Pewarta: Afut Syafril
Bandung (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Kepala Grup Pengelolaan Relasi
Bank Indonesia Arbanas Hutabarat menandaskan ncadangan devisa negara
masih aman.
"Tidak perlu dibesarbesarkan, cadangan devisa negara
kita masih aman, dan kondisi makro juga masih bagus," kata Arbanas dalam
diskusi tentang kondisi ekonomi Indonesia di Bandung, Sabtu.
Ia
menjelaskan hingga Juli 2015 cadangan devisa negara senilai 107,6 miliar
dolar AS atau cukup untuk membiayai impor selama 6,8 bulan dan membayar
utang luar negeri pemerintah.
Arbanas juga menjelaskan kondisi perbankan Indonesia bisa dipastikan dalam kondisi sehat.
"Yang
membuat kondisi perbankan sehat adalah sebagian bank sudah
diasuransikan dan juga patuh pada regulasi aturan yang melindungi
nilai-nilai tersebut," katanya.
BI saat ini fokus mengendalikan inflasi untuk mencapai target inflasi 4,0 - 1 persen pada 2015 dan 2016.
Ia mengimbau investor tidak perlu panik menghadapi krisis global karena semua masih terkendali.
"Pengaruh
mata uang yuan memang ada karena menurut hitungan kami, setiap
penurunan satu persen ekonomi di Tiongkok akan berdampak pada penurunan
ekonomi di Indonesia sebesar 0,6 persen," tutur dia.
Nilai tukar
rupiah masih bisa segera membaik, asalkan keadaan domestik tidak terlalu
panik dan selalu diberi stimulus yang positif.
"Belanja
pemerintah sudah baik karena bisa menghasilkan stimulus fiskal, apalagi
setiap hal yang dibelanjakan dari masyarakat bisa mendorong faktor
produksi yang mampu menciptakan lapangan kerja dikarenakan naik
permintaan kembali," kata Arbanas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar