London (ANTARA News) - Harga minyak dunia diperdagangkan lebih rendah
pada Senin (Selasa pagi WIB) di tengah pasar yang bergejolak, karena
investor menilai prospek kenaikan suku bunga AS.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
untuk pengiriman Oktober, turun 1,44 dolar AS menjadi 44,61 dolar AS per
barel dibandingkan dengan penutupan Jumat, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 1,64
dolar AS menjadi 47,97 dolar AS pada akhir perdagangan di London.
Volume perdagangan turun karena libur untuk Hari Buruh di Amerika
Serikat, membantu membesar-besarkan kerugian Senin, menurut para dealer.
Semua mata tertuju pada Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar
di dunia, karena keputusan suku bunga akan mempengaruhi pasar keuangan
apapun hasil dari pertemuan kebijakan Fed pada pekan depan.
Sebuah kenaikan suku bunga kemungkinan akan memperkuat greenback,
membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pemegang
mata uang lemah, sehingga merugikan permintaan dan harga.
Analis mengatakan para pedagang sedang menunggu data ekonomi global
minggu ini untuk petunjuk tentang permintaan minyak mentah, dengan
pasokan minyak yang berlimpah terus didorong oleh tanpa henti oleh
produksi AS dan OPEC.
Pemerintah Tiongkok dijadwalkan akan merilis data bulanan
perdagangan dan inflasi, serta produksi industri, investasi aset tetap
dan penjualan ritel dalam beberapa hari mendatang.
Harga minyak telah berfluktuasi liar dalam beberapa pekan terakhir
karena ketidakpastian tentang kebijakan moneter Fed serta kekhawatiran
tentang pertumbuhan di Tiongkok, konsumen energi nomor satu energi
dunia.
"Berlanjutnya kekhawatiran mengenai pelambatan Tiongkok adalah
penyeret utama pasar minyak lebih rendah (Senin) karena konsumsi
Tiongkok diperkirakan telah sanyat menurun dalam beberapa bulan
terakhir," kata, Myrto Sokou, analis senior di Sucden Financial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar