Pewarta: Zubi Mahrofi
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta pada Rabu pagi menguat 21 poin dari posisi terakhir kemarin
menjadi Rp14.255 per dolar AS.
"Tekanan nilai tukar rupiah mulai mereda seiring dengan akan
diumumkannya paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah, diharapkan
sentimen dari pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat, menarik arus
modal, dan mendorong deregulasi penghambat investasi yang akhirnya
mendorong ekonomi Indonesia," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga
Cipta.
Ia menambahkan tekanan dolar AS juga mulai mereda di pasar uang
Asia setelah munculnya optimisme terhadap pertumbuhan global setelah
ekonomi Tiongkok dan zona Euro membaik.
"Membaiknya data ekonomi Euro yang dibarengi dengan pertumbuhan
ekspor Tiongkok mendatangkan optimisme perekonomian global akan tumbuh,
termasuk di Indonesia," katanya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan kabar
bahwa Tiongkok akan melonggarkan kebijakan moneternya menambah harapan
ekonomi global tetap tumbuh.
"Sentimen dari Tiongkok mendorong sedikit minat investor terhadap
aset risiko mulai kembali pulih, investor optimis pertumbuhan ekonomi
global akan meningkat," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, sebagian pelaku pasar masih ragu terhadap
peluang kenaikan suku bunga the Federal Reserve September ini karena
data ekonomi Amerika Serikat yang masih bervariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar