Rini Friastuti - detikNews
Jakarta - Sebanyak 121 Kepala Keluarga ditertibkan dalam
pemurnian wilayah Kompleks Detasemen Intel Kodam Jaya di Jalan Jambore,
Cibubur, Jakarta Timur. Warga yang anggota keluarganya merupakan
purnawirawan, mendapatkan uang kerohiman dari Kodam Jaya.
"Di
taman Kumis Kucing sedang berlangsung pembagian uang kerahiman,
masing-masing dapat Rp 15 juta per kepala keluarga," ujar Kapendam Jaya,
Kolonel Inf Heri Prakosa di lokasi penertiban, Rabu (4/9/2015).
Menurutnya,
yang mendapatkan uang kerohiman merupakan para purnawirawan, ataupun
putra putrinya. "Sementara yang aktif tidak mendapatkannya," jelas dia.
Pembagian
uang kerohiman sendiri saat ini masih berlangsung. Tiap warga didata
identitasnya untuk mendapatkan uang kerohiman yang akan diserahkan
secepatnya.
Penertiban sendiri hingga pukul 12.14 WIB siang masih
berlangsung. Sebanyak 121 KK saat ini masih melakukan proses
pengosongan rumah yang dibantu ratusan anggota TNI.
Terkait siapa saja yang ditertibkan, Kodam Jaya memiliki penjelasan.
"Prajurit
TNI yang tidak berdinas di Denintel akan ditertibkan. Dr 121 unit
rumah, hanya 22 rumah yang dihuni anggota denintel organik. Sisanya, 99
unit rumahnya dihuni oleh purnawirawan, dan putera puterinya," ujar
Heri.
Menurutnya, istilah penggusuran kurang tepat diberikan
dalam penertiban ini. "Kalau dibilang penertiban boleh, pemurnian
pangkalan boleh, namun sepertinya kurang tepat kalau dibilang ini
penggusuran ya," jelasnya.
Menurut Heri, rata-rata warga yang
ditertibkan telah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 1980-an. Dari
121 unit rumah yang ditertibkan, hanya 22 unit rumah yang dihuni oleh
anggota Denintel organik.
"Rata-rata warga yang ditertibkan sudah
tinggal sejak tahun 1982-1983. Awalnya kawasan ini bernama KPAD seluas
24 hektar. Sementara pada tahun 1993 kita meminta sedikit lokasi untuk
dijadikan asrama Denintel. Nah, yang di asrama Denintel itu yang
berjumlah 121 KK," kata Heri.
Sementara 29 unit rumah ditempati
anggota TNI, tapi tidak berdinas di Kodam Jaya. "Ada 20 KK yang anggota
keluarganya masih aktif namun tidak berdinas di Kodam Jaya. Nantinya
mereka akan direlokasi ke kawasan di Jatiwarna. Jadi ini pemurnian
pangkalan," kata Heri.
Sosialisasi penertiban sendiri, jelas
Heri, telah dilakukan sejak bulan Januari 2015 ini. "Bulan Februari,
Mei, Juli itu sudah keluar SP 1, 2 dan 3. Sebelumnya kita sudah
sosialisasi dulu, itu sudah sejak bulan Januari. Jadi ini bukan
penertiban dadakan, karena informasi sudah sampai kepada warga," jelas
dia.
"Proses relokasi, semoga sore ini selesai," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar