BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 29 April 2011

Gerakan NII Bisa Ditumpas

INILAH.COM, Jakarta- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Effendi Choirie menilai, tidak ada istilah terlambat untuk menumpas gerakan Negera Islam Indonesia (NII) asalkan ada keseriusan semua pihak.
"Siapa bilang ini tidak bisa diberantas, ini bisa ditumpas, segera. Tapi caranya harus persuasif, edukatif dan manusiawi," ujar Gus Choi, begitu namanya akrab dipanggil ketika dihubungi INILAH.COM, Kamis (28/4/2011).
Effendi menempis anggapan bahwa sangat sulit untuk menindak NII. Sebelumnya, Ketua Umum Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui NII susah untuk dihapus total. "Paham ekstrim kan susah untuk dihapus total, pasti ada orang yang berangan-angan dan selalu bermimpi untuk menghidupkan kembali ajaran tersebut," terangnya.
Kepolisian RI sendiri mengakui, pihaknya kesulitan menindak organisasi bawah tanah Negara Islam Indonesia (NII), yang kerap bertindak kriminal. Terselubungnya pergerakan bawah tanah ini, membuat pengungkapan kasus dugaan makar ini sulit terungkap.
Gerakan NII yang sembunyi-sembunyi, kerap hanya terungkap dugaan penipuan, pemerasan, dan penculikannya saja. Dugaan makar gerakan ini sulit terungkap lantaran kegiatan ini sulit dibuktikan.
"Yang mana yang mau ditindak, bisa enggak menunjukkan pada polisi? Ada Enggak kegiatan mereka yang bisa ditunjukin yang mana," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (28/4/2011).
Diuraikan Gus Choi, dalam memberantas NII, semua komponen bangsa tidak hanya aparat penegak hukum harus terlibat. Karena menurutnya, gerakan itu sudah merupakan ancaman bagi NKRI, maka semua komponen harus dilibatkan.
"Mereka ini kan bergerak dinamis, ke sana sini, solusinya mereka harus diajak bicara, duduk bersama, ajak tokoh-tokoh Islam untuk terlibat, pemerintah tidak bisa sendirian. Yang belum terlibat jauh, disadarkan untuk kembali ke ajaran yang benar, tapi yang sudah melakukan kejahatan harus dihukum seberat-beratnya, agar kapok. Tapi caranya juga harus tetap manusiawi," bebernya.
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis

Tidak ada komentar: