BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 29 April 2011

Jakarta Siap Libatkan Depok & Tangerang

RMOL.Pemerintah Provinsi (Pem­prov) DKI Jakarta optimis Pe­merintah Kota Depok dan Ta­ngerang akan menyam­but baik keberadaan feeder busway. Soalnya, pelaksa­naan feeder busway ini diyakini efektif dan bisa dirasakan semua pihak di luar kota Jakarta.
Hal itu dikatakan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Me­nurut Foke, sapaan Fauzi Bowo, selama ini kepadatan di Jakarta dipenga­ruhi dan disebabkan ba­­nyaknya warga Bogor, De­pok, Tange­rang, Bekasi (Bo­detabek) yang meng­gunakan kendaraan priba­di ke Jakarta.
“Saya opti­mis Pemkot-pem­kot Depok dan Tangerang me­nyambut baik rencana feeder busway ini,” ucapnya.
Berdasarkan data Polda Met­ro Jaya, sebanyak 6,7 juta pe­ngendara bolak-balik menuju Jakarta. Jumlah itu terdiri dari 2,4 juta mobil dan 4,3 juta sepeda motor. Angka ini belum termasuk 2 juta kendaraan Bo­detabek yang masuk Jakarta setiap harinya.
Foke melanjutkan, saat ini sistem transfer penumpang dengan sistem busway rapid transit (BRT) masih belum jelas dan terintegrasi. Ke depannya, Foke merencanakan pengadaan feeder busway atau bus peng­um­­pan di kota-kota yang ber­ba­tasan dengan Jakarta seperti Depok dan Tangerang. Pelaya­nan bus feeder tersebut nantinya akan memiliki jalur yang sama dengan jalur busway.
Akan tetapi, dia mengaku belum bisa memastikan kapan feeder busway di wilayah Bo­de­tabek itu bisa direalisasikan. Saat ini, pemprov masih fokus melakukan lelang pada tiga rute feeder busway yang di­lakukan bulan ini.
Tiga rute feeder yang siap lelang tersebut masih berada di dalam kota, seperti Sentra Pri­mer Barat (Duri Kem­ba­ngan-Walikota Jakarta Barat), Tanah Abang-Balai Kota, Sudirman Center Business District (SCBD)-Senayan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono mengungkapkan, le­lang pengadaan bus feeder  akan di­bagi menjadi tiga paket pe­ngerjaan. Yaitu paket inves­tasi, paket operator serta paket peme­liharaan bus. Hal ini bertujuan, agar pengoperasian dan peme­liharaan bus feeder busway lebih terkoordinasi dan berjalan baik.
“Kalau ditanya berapa nilai pengadaan bus feeder ini, saya belum tahu pasti. Saat ini kami masih menghitungnya. Yang pasti, dalam pelaksanaan awal feeder ini tidak akan mengubah trayek angkutan umum yang telah ada. Secara kelembagaan akan terpisah dengan BLU Transjakarta,” kata Udar.
Dengan pengadaan feeder ini pihaknya berharap, semakin memudahkan mobilisasi warga Jakarta tanpa harus meng­guna­kan kendaraan pribadi. “Fee­der ini juga diharapkan dapat me­ningkatkan jumlah penum­pang busway yang kini sudah mencapai 300 ribu per hari,” terang Udar. [RM]

Tidak ada komentar: