Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menerima informasi tentang kasus dugaan pemotongan anggaran pemerintah oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang dia sebut dengan istilah "tangan gelap".

"Saya masih mendengar informasi tentang kasus pemotongan anggaran oleh tangan-tangan gelap," kata Yudhoyono saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2011 di salah satu hotel di Jakarta, Kamis.

Presiden menyatakan, anggaran Pemerintah Pusat dan daerah adalah instrumen penyelenggaraan negara yang penting. Perencanaan dan penyusunan anggaran yang baik akan menentukan kesuksesan pembangunan nasional.

Yudhoyono menginstruksikan anggaran digunakan dengan baik dan untuk kesejahteraan rakyat.

Kepala Negara membuka diri untuk menerima setiap laporan tentang penyalahgunaan anggaran. "Sampaikan langsung ke kantor saya," katanya, menegaskan.

Namun, dia mengingatkan agar laporan itu disampaikan dengan benar dan bukan hanya sebatas fitnah.

Presiden menegaskan, pihaknya ingin jumlah laporan tentang penyalahgunaan anggaran semakin berkurang. Dengan begitu, presiden tidak perlu lagi menandatangani surat izin pemeriksaan penyelenggara negara yang tersangkut kasus hukum.

"Saya ingin betul mengurangi tandatangan saya kepada jajaran pemerintah yang harus berhadapan dengan hukum," ujarnya, berharap.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis pagi, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2011 di salah satu hotel di Jakarta.

Musrembangnas 2011 diselenggarakan sebagai upaya menyusun Rencana Kerja Pemerintah 2012.

Acara itu mengusung tema "Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat".

Kegiatan diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Seluruh kepala daerah turut berpartisipasi dalam acara tersebut.