BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 24 Juli 2011

Ahmad Mubarok: Sulit Pulangkan Nazaruddin

VIVAnews - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengakui usaha memulangkan Muhammad Nazaruddin ke Indonesia sangat sulit. Itulah kenapa, Presiden SBY sendiri beberapa kali meminta tersangka kasus suap Wisma Atlet, Palembang, segera pulang.

"Saat wawancara langsung, polisi langsung melacak dengan teknologi dan ketahuan posisinya di Argentina, tapi begitu ditandai, yang di sana (Nazaruddin) langsung dimatikan, dan langsung berpindah," kata Mubarok saat ditemui di Arena Rakornas Partai Demokrat, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 23 Juli 2011.

Mubarok menuturkan, ahli teknologi informasi partainya, Roy Suryo dan kepolisian bekerjasama melacak jejak mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut. Dan diketahuilah jejaknya. "Ini statemennya Kapolri (Timur Pradopo)," katanya.

Sebelumnya, dalam pidato pembukaan Rakornas, SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat meminta Nazaruddin pulang ke Indonesia. SBY menyebut, informasi yang mungkin dipunyai Nazaruddin sebagai momentum membersihkan partai.

"Kalau Nazaruddin memang tidak bersalah, dan banyak tahu penyimpangan di Partai Demokrat, sekali lagi, kembalilah dengan baik, jelaskan kepada penegak hukum," kata SBY.

"Sampaikan pada partai, atau jelasnya, kepada Dewan Kehormatan partai manakala ada masalah yang sangat serius dalam Partai Demokrat. Negara kita adalah negara hukum. Saudara Nazaruddin, sebagai warga negara yang baik, penuhi, dan hormati proses hukum itu," ujar SBY. (sj)

Tidak ada komentar: