Jakarta (ANTARA News) - Partai NasDem resmi dideklarasikan dengan pembacaan manifesto partai oleh partai politik terbaru di Indonesia itu, Ahmad Rofiq, di Jakarta, Selasa.

"Partai NasDem berdiri untuk merestorasi cita-cita Republik Indonesia," kata Ahmad Rofiq membacakan manifesto didampingi pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan 33 Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem.

Dikatakan, Partai NasDem berdiri atas nama gagasan sosial demokrasi yang mengedepankan kehadiran negara dalam pemenuhan hak warga negara.

Partai NasDem, kata Rofiq, mencita-citakan demokrasi yang matang, yang menjadi tempat persandingan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, kompetisi dengan persamaan, dan kebebasan dengan kesejahteraan.

Partai NasDem, lanjutnya, juga mencita-citakan sebuah demokrasi berbasis warga negara yang kuat, yang terpanggil untuk merebut masa depan yang gemilang dengan keringat dan tangan sendiri.

Sebaliknya, kata Rofiq, Partai NasDem menolak demokrasi yang hanya sekedar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan ketertiban umum, demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani.

"Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik. Kami menolak negara yang meninggalkan perannya dalam pemenuhan hak warga negara," ujarnya, menegaskan.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Deklarasi Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, menjelaskan, saat ini partai tersebut sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta kecamatan.

"Dan kita terus bergerak maju untuk membentuk kepengurusan partai sampai tingkat desa dan TPS," paparnya.

Partai NasDem telah didaftarkan sebagai badan hukum ke Kementerian Hukum dan HAM pada 6 April lalu, dan akan menyerahkan kelengkapan syarat pendirian partai pada Rabu (27/7).

Usai deklarasi acara dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Nasional yang dijadwalkan berlangsung dua hari.

Pada hari pertama rakornas, dijadwalkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menyampaikan orasi kebangsaan berjudul "Gerakan Perubahan dan Pentingnya Partai Politik Baru".

Sementara pada hari kedua, orasi kebangsaan akan disampaikan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Istri Presiden RI ke-4 itu akan menyampaikan orasi berjudul "Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Modal Bangsa".  (ANT)